Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Apartemen di Singapura Anjlok ke Level Terendah dalam 4 Bulan

Singapura mencatat penurunan penjualan apartemen pribadi ke level terendah dalam 4 bulan terakhir pada Oktober 2019.
Ilustrasi properti apartemen di Singapura./Reuters
Ilustrasi properti apartemen di Singapura./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Singapura mencatat penurunan penjualan apartemen pribadi ke level terendah dalam 4 bulan terakhir pada Oktober 2019.

Berdasarkan data Urban Redevelopment Authority data yang dirilis pada Jumat (15/11/2019), pengembang di negara-kota itu menjual 928 unit apartemen bulan, merosot 27 persen dari 1.270 unit pada September.

Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Juni yang hanya mencatatkan penjualan 821 apartemen.

Pada Oktober, ada 892 unit yang diluncurkan, lebih rendah dari 1.714 apartemen pada September. Ini menjadi penurunan signifikan pasokan perumahan ke pasar.

Harga properti swasta di Singapura naik lebih dari perkiraan semula di pada kuartal ketiga. Sementara itu, nilai perumahan meningkat 1,3 persen pada kuartal yang sama.

Namun, masih ada sisa unit yang tidak terjual pada akhir kuartal, dengan 50.964 unit perumahan pribadi yang belum selesai, naik dari 50.674 unit pada kuartal sebelumnya.

Perkembangan dengan jumlah peluncuran apartemen terbesar pada Oktober termasuk Parc Esta, Stirling Residences, dan Treasure at Tampines. Dari 150 unit di Treasure at Tampines yang diluncurkan, 88 unit terjual pada bulan tersebut.

Terlepas dari penurunan penjualan, analis mengatakan permintaan untuk apartemen pribadi masih cukup stabil mengingat pasar tenaga kerja yang ketat, lingkungan suku bunga yang menguntungkan, dan neraca rumah tangga yang relatif sehat.

Nicholas Mak, kepala penelitian di APAC Realty Ltd., mengatakan lebih banyak unit perumahan pribadi akan diluncurkan pada 2020 dari proyek perumahan baru dan dari proyek-proyek yang sebelumnya diluncurkan sebagian.

"Jika permintaan beli yang sehat terus berlanjut, pasokan unit hunian yang baru dirilis secara bertahap akan diserap, kecuali ada guncangan pasar yang tidak terduga," kata Mak, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, kepala penelitian Colliers International Group Inc Tricia Sing mengatakan harga diperkirakan terus stabil dan naik 2 persen selama setahun penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper