Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan menurunkan suku bunga dan langkah lain untuk melonggarkan kondisi keuangan global oleh para gubernur bank sentral berjalan dengan baik sehingga para pembuat kebijakan sekarang kini bersikap wait and see apakah tindakan bank sentral itu efektif mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi di bulan-bulan mendatang.
Dipimpin oleh gubernur bank sentral AS yang berpaling dari posisi pengetatan suku bunga hampir sepanjang tahun, pelonggaran juga dilakukan oleh Australia hingg Brasil dan zona euro sampai Filipina. Mereka menurunkan biaya pinjaman dalam beberapa bulan terakhir untuk mengurangi dampak dari ketegangan perdagangan global yang ditandai oleh kebuntuan antara Washington dan Beijing.
Gelombang pelonggaran tampaknya menjadi tren saat ini.
Akan tetapi, kelompok tiga besar bank sentral paling berpengaruh, The Fed, Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan tidak terburu-buru untuk mendorong suku bunga lebih rendah, terutama di Eropa dan Jepang yang mana mereka sudah berada di wilayah negatif.
The Fed pekan lalu memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya sejak Juli, tetapi para pejabat lembaga itu menyatakan secara eksplisit penurunan bunga kemungkinantidak akan dlakukan lagi.
Sementara itu, para pejabat bank sentra ECB sangat terpecah soal apakah penurunan suku bunga bulan September tidak akan diikuti dalam waktu dekat seperti dikutip Reuters, Senin (4/11/2019).
Baca Juga
Sedangkan di Jepang, BOJ yang lelah mengeluarkan amunisinya yang terbatas sejauh ini menghindari pemotongan suku bunga sama sekali. Bank itu akan memilih untuk menahan diri selama mungkin. Bank itu menjanjikan akomodasi yang lebih banyak di masa depan jika diperlukan.
Di negara berkembang, langkah pelonggaran telah berkurang terutama dari apa yang terjadi pada Agustus, meskipun bulan Oktober menunjukkan bulan kesembilan terjadinya penurunan beturut-turut suku bunga oleh bank sentral pasar berkembang.
Pada pertengahan Oktober, Dana Moneter Internasional menyalahkan perang dagang AS-China dan telah memangkas perkiraan pertumbuhan global ke laju paling lambat sejak krisis keuangan 2008-2009.
"Kami melihat sikap kebijakan moneter saat ini sepertinya akan tetap sesuai selama informasi ekonomi konsisten dengan prospek kami," kata gubernur The Fed, Jerome Powell dalam konferensi persnya pekan lalu setelah bank sentral AS memangkas suku bunga bunga acuannya seperempat poin persen ke kisaran 1,50 persen-1,75 persen.