Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengajak publik untuk terus memantau sepak terjang Mendagri Tito Karnavian dan Jaksa Agung S.T. Burhanudin ketimbang larut dalam sinyalemen berlebihan mengenai dua figur tersebut.
Politikus PDIP Erwin Moeslimin Singajuru meyakini bahwa penunjukan Tito dan Burhanudin berdasarkan rekam jejak karir keduanya. Presiden Joko Widodo pun telah memberikan target-target untuk mengukur kinerja Tito dan Burhanudin kala mengemban jabatan baru.
“Di internal Kejaksaan Agung dan Kemendagri kan punya checks and balances masing-masing untuk melakukan capaian. Kita percayakan saja,” katanya usai acara diskusi Mengukur Daya Tempur Kabinet Baru di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Meski demikian, Erwin mengakui bahwa sinyalemen terhadap anggota baru Kabinet Indonesia Maju (KIM) tidak terelakkan. Burhanudin, misalnya, adalah adik kandung politisi PDIP T.B. Hasanuddin sehingga dihubungkan dengan partai pemenang pemilu tersebut.
“Jaksa Agung kebetulan adiknya Pak T.B. Hasanuddin, tapi kan orang dalam juga [jaksa karir]. Yang penting dia memenuhi prinsip-prinsip yang diharapkan publik,” ujarnya.
Adapun, Tito diplot di Kemendagri karena memiliki pengalaman bersentuhan dengan keamanan pemilu. Menurut Erwin, Mendagri Tito juga berprestasi sejak masih taruna hingga menduduki kursi Kepala Polri dalam kurun 2016-2019.
“Beliau polisi jenius. Beliau punya pengalaman,” kata mantan Anggota DPR ini.
Sebelumnya, kalangan aktivis menilai PDIP berhasil ‘menitipkan’ dua figur profesional dalam KIM. Dengan demikian, PDIP mendapatkan jatah kursi terbanyak baik kader maupun bukan.
“Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung adalah endorsement PDIP,” kata Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) August Mellaz di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Menurut August, Kemendagri adalah portofolio untuk partai pemenang pemilu. Pada Kabinet Kerja, PDIP selaku pemenang Pileg 2014 mengutus kadernya, Tjahjo Kumolo, sebagai bos Kemendagri.
Di era KIM, instansi tersebut kini dipimpin oleh mantan Kepala Polri Jenderal Pol. (Purn) Tito Karnavian. August berpendapat mustahil Tito mendapatkan posisi tersebut tanpa restu PDIP.
Sementara itu, Jaksa Agung Burhanudin adalah saudara kandung dari bekas Ketua DPD PDIP Jawa Barat T.B. Hasanuddin. August menilai hubungan darah tersebut tidak dapat melepaskan kaitan Burhanudin dengan PDIP.