Bisnis.com, JAKARTA - Eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Jenderal TNI Purn Wiranto mencuit soal terpilihnya Mahfud MD yang meneruskan jabatannya di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Melalui akun twitter @wiranto1947, Wiranto mengaku senang dengan terpilihnya Mahfud karena memiliki segudang pengalaman dan pengetahuan yang luas.
"Saya senang @mohmahfudmd menjadi Menko Polhukam. Ia berpengetahuan luas dan punya banyak pengalaman. Harapan kita semua, kehadiran beliau akan membuat jajaran @PolhukamRI lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas-tugas ke depan."
Mahfud MD menanggapi cuitan itu dengan menyebut Wiranto adalah teman lama sejak dirinya menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Pak @wiranto1947 adl teman lama. Di tempat kerjanya dia selalu memberi bekal yg baik kpd penerusnya. Waktu jd menhan dulu sy dpt bekal dari peninggalan beliau yg pernah menjadi menhankan/pangab. Skrng sy dibekali bahan pekerjaan yg berharga sbg menkopolhukam yg menggantikannya."
Pak @wiranto1947 adl teman lama. Di tempat kerjanya dia selalu memberi bekal yg baik kpd penerusnya. Waktu jd menhan dulu sy dpt bekal dari peninggalan beliau yg pernah menjadi menhankan/pangab. Skrng sy dibekali bahan pekerjaan yg berharga sbg menkopolhukam yg menggantikannya. https://t.co/fDYZu9zRSx
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) October 24, 2019
Sebelumnya, Wiranto melakukan serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) kepada Mahfud MD, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Baca Juga
Wiranto pun yang masih perlu pemulihan pasca insiden penusukan mengaku izin kepada dokternya di RSPAD Gatot Subroto untuk dapat melakukan Sertijab Menko Polhukam karena masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Siang hari ini dengan acara yang sangat sederhana kita melaksanakan acara serah terima jabatan menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan. Sesuai dengan amanat konstitusi," kata Wiranto.
Menurut dia, Kemenko Polhukam paling tidak membawahi dan mengkoordinasikan, mensinkronkan dan mengendalikan kurang lebih 10 kementerian dan kurang lebih lima lembaga.