Bisnis,com, BANDUNG -- Pengamat Politik asal Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi mengatakan partai politik yang bersikap sebagai oposisi akan diuntungkan ditengah koalisi gemuk pemerintahan Jokowi-Amin.
"Kalo kita berkaca oposisi PDI P dari 2004 hingga 2014, jaman SBY, PDIP diuntungkan 2 periode 2014 mereka menang, Pilpres maupun Pileg, 2019 juga menang pilpres dan pileg, saya kira hal yang sama bisa terjadi pada parpol yang mengambil oposisi saat ini, apakah PKS, PAN, Demokrat," kata Muradi, Selasa (22/10).
Namun, ia menilai partai oposisi bisa mengambil keuntungan untuk kontestasi pada 2024 mendatang jika saja partai tersebut bisa memiliki tiga modal. Yakni, political endurance, political cost dan delivery issue.
"Tiga ini saja yang bisa mereka lakukan, 2024 akan panen," ungkap Muradi.
Hingga saat ini, PKS menjadi partai yang masih menegaskan sikapnya sebagai oposisi dalam pemerintahan Jokowi-Amin.
Sehingga jika saja PKS memiliki sikap untuk konsisten menjadi oposisi dan mampu memainkan tiga hal tersebut, maka bukan tidak mungkin 2024 PKS akan mampu mengulang kesuksesan PDI P dalam memerankan diri sebagai oposisi saat kepemimpinan SBY.
Baca Juga
"2024 tergantung sejauh mana sikap mereka terhadap peta politik sekarang, apakah masuk pemerintahan atau tetap di oposisi," jelas dia.
Ia pun mengatakan PKS hingga saat ini memiliki kemampuan untuk melakukan tiga hal tersebut, baik political endurance, political cost maupun delivery issue.
"(Political) Cost saya kira ada walaupun terbatas, untuk daya tahan mereka punya, karena tahun 1999 sampai 2004 mereka sempet dibubarkan tuh, akhirnya bikin baru, untuk figur saat ini saya belum tahu," tandas dia.