Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump kembali berhadapan dengan pembocor rahasia terkait kasus pemakzulan terhadap dirinya, menurut pengacara yang mewakili pembocor rahasia pertama.
Pengacara bernama Mark Zaid tersebut mengatakan kepada ABC News bahwa whistleblower kedua itu juga merupakan seorang pejabat intelijendan dan dia telah memberitahunya kepada pihak inspektur jenderal.
Gedung Putih belum memberikan komentar langsung. Sedangkan Presiden Trump telah berkali-kali menolak keluhan awal.
Zaid mengatakan pembocor rahasi itu memiliki pengetahuan langsung mengenai tuduhan terkait percakapan telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada 25 Juli.
Penyelidikan pemakzulan berasal dari percakapan telepon tersebut sebagaimana dilaporkan si pembocor rahasia pertama pada Agustus lalu.
Pada Jumat (4/10/2019), surat kabar New York Times melaporkan bahwa orang kedua sedang mempertimbangkan untuk maju. Orang tersebut memiliki "informasi yang lebih akurat" tentang kejadian-kejadian seputar percakapan telepon tersebut.
Baca Juga
Belum diketahui apakah orang dalam laporan ini adalah orang yang diwakili oleh Zaid seperti dikutip BBC.com, Senin (7/10/2019).
Pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, mengirim twit bahwa dia tidak terkejut akan kemunculan "sumber rahasia" lain.
Dia menyebut penyelidikan pemakzulan terhadap Trump bermotif politik dan menyerang apa yang dia sebut "media gelap".