Bisnis.com, JAKARTA -- Semakin mendekati pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, semakin banyak pula prediksi dan harapan-harapan publik akan sosok menteri-menteri yang memiliki kapabilitas, akuntabilitas dan intelektualitas untuk membangun Indonesia 5 tahun ke depan.
Salim Said, pengamat militer dan pertahanan mengatakan nama-nama menteri yang terpilih nantinya merupakan hak prerogatif presiden.
"Yang tahu semua itu hanya Pak Jokowi, siapa saja calon menteri yang cocok untuk jabatan tertentu, semua yang menentukan dan memastikan keterpilihannya hanya pak Jokowi, itu hak prerogatifnya sebagai presiden,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (7/10/2019).
Meski demikian, terkait sosok Menteri Pertahanan, Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) itu menilai bahwa Syarifudin Tippe, yang pernah menjabat selaku Rektor Unhan cocok menduduki kursi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi Jilid 2.
Pasalnya, Syarifudin Tippe dinilai memiliki koneksi yang luas. Ketika seorang Menhan memiliki koneksi yang luas, maka dia dapat meyakinkan pihak luar mengenai kekuatan nasional Indonesia sekaligus mampu membangun strategi pertahanan nasional menjadi lebih baik.
Selain itu, dia juga dianggap memiliki kemampuan lobi yang bagus, paham strategi pertahanan dan bela negara.
"Beliau juga seorang akademisi yang terbiasa berfikir komprehensif. Jadi baguslah kalau dipilih Pak Jokowi menjadi Menhan,” ujarnya.
Terkait dengan politik pertahanan Indonesia ke depan, dia mengatakan bahwa sebagai negara dengan jumlah militer yang besar, Indonesia harus terus menerus membangun kemampuan pertahanannya dengan baik, serius, dan menjadikan dirinya sebagai negara yang kuat dari sisi militer, alutsista yang modern, dan industri pertahanan yang lengkap dan strategis.