Bisnis.com, JAKARTA - Para demonstran antipemerintah Hong Kong bentrok dengan polisi pada dini hari tadi untuk melampiaskan kemarahan mereka atas penembakan seorang remaja oleh polisi setelah berbulan-bulan protes aksi tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah.
Para aktivis mengamuk di distrik-distrik di seluruh kota yang dikuasai China hingga larut malam. Mereka melemparkan bom bensin, melakukan pembakaran dan memblokir jalan serta merusak beberapa toko dan stasiun metro.
Aksi mereka dibalas polisi dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Para pemrotes anti-pemerintah membuka jalan bagi taksi yang lewat, saat pawai di Causeway Bay dalam solidaritas dengan para mahasiswa atas penembakan yang dilakukan polisi pada demonstran di Hong Kong, China 2 Oktober 2019. /Reuters
"Di manapun ada aksi protes akan saya datangi…Saya keluar malam ini karena alasan sederhana. Anda tidak boleh menembak remaja dari jarak dekat, ”kata Alex Chan, seorang desainer interior pada sebuah aksi protes di distrik perbelanjaan yang ramai di Causeway Bay seperti dikutip Reuters, Kamis (3/10/2019).
Protes ini akan terus berlanjut dan kami tidak akan menyerah, katanya. Ribuan orang turun ke jalan untuk mengecam penembakan seorang siswa sekolah menengah berusia 18 tahun.
Menurut polisi tindakan itu merupakan tindakan bela diri akibat nyawa petugas berada di bawah ancaman serius.
Para pemrotes anti-pemerintah berkumpul dalam sebuah demonstrasi di dalam sebuah mal di distrik Sha Tin dalam solidaritas memprotes penembakan terhadap seorang demonstran oleh polisi di Hong Kong, China 2 Oktober 2019./Reuters
Siswa itu ditembak dari jarak dekat dengan menggunakan peluru tajam ketika dia melawan petugas dengan pipa logam saat terjadi kekerasan pada Selasa (1/10/2019).
Operator kereta api MTR Corp menutup stasiun di sejumlah distrik termasuk di Po Lam, Hang Hau dan Tseung Kwan O tepat sebelum tengah malam ketika kekerasan kembali meningkat.