Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Lempar Tarif Impor, Airbus Beri Peringatan

Persetujuan World Trade Organization (WTO) untuk pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenakan tarif impor terhadap barang-barang Uni Eropa menyeret Airbus. Produsen pesawat komersial ini pun memperingatkan risiko langkah tersebut.
Presiden AS Donald Trump./Reuters
Presiden AS Donald Trump./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Persetujuan World Trade Organization (WTO) untuk pemerintah Amerika Serikat (AS) mengenakan tarif impor terhadap barang-barang Uni Eropa menyeret Airbus. Produsen pesawat komersial ini pun memperingatkan AS atas risiko langkah tersebut.

Bersama sejumlah perusahaan lainnya di Uni Eropa, Airbus menghadapi pengenaan tarif impor AS karena terkait dengan pemberian bantuan ilegal.

Menurut Airbus, langkah pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif 10 persen terhadap pesawat-pesawat produksinya akan berisiko pada lapangan pekerjaan AS.

“Tarif itu akan berdampak negatif tidak hanya pada maskapai-maskapai penerbangan AS tetapi juga lapangan pekerjaan, pemasok, dan pelancong udara AS,” tutur CEO Airbus Guillaume Faury setelah WTO mengumumkan keputusannya pada Rabu (2/10/2019).

“Tarif tersebut juga akan membawa ketidakamanan dan gangguan kepada industri kedirgantaraan pada umumnya,” tambah Faury, seperti dilansir dari Bloomberg.

Menurut seorang pejabat Perwakilan Dagang AS, pemerintah akan mengenakan tarif 25 persen pada produk-produk pertanian dan barang-barang industri lainnya asal UE.

Namun, di sisi lain, dengan tingginya biaya pesawat komersial, yang dijual mulai sekitar US$100 juta, industri dirgantara khususnya akan rentan terhadap kenaikan harga yang diberlakukan.

“Tarif 10 persen untuk sebotol anggur mungkin tidak akan menghalangi para penikmatnya, tetapi hal yang sama untuk pesawat Airbus dapat menyebabkan maskapai penerbangan AS menunda pengiriman,” ujar Sandy Morris, seorang analis di Jefferies London.

Dua perlima komponen yang menyusun pesawat jet Airbus rata-rata berasal dari AS, menurut Airbus. Fakta ini membantu mendukung 275.000 pekerjaan di AS dengan pengeluaran yang mencapai US$50 miliar dalam tiga tahun terakhir.

Airbus juga telah mengirimkan pesawat jet A320 dari jalur perakitan akhir di Alabama sejak 2016 dan menambahkan model A220 pada bulan Agustus. Secara keseluruhan, Airbus memiliki hampir 900 pesanan tak terisi dari pelanggan-pelanggannya di AS pada akhir Agustus.

Pada Rabu (2/10), WTO menyetujui langkah pemerintah AS untuk memberlakukan tarif impor terhadap serangkaian barang-barang senilai US$7,5 miliar asal Eropa sebagai balasan atas bantuan ilegal Uni Eropa kepada Airbus SE.

Keputusan WTO menandai babak terbaru dalam pertikaian terpanjang, yang juga melibatkan klaim Uni Eropa terhadap rival Airbus, Boeing Co. Perseteruan ini selanjutnya menguji hubungan trans-Atlantik yang memburuk di bawah strategi “Amerika First” pemerintahan Trump.

Menyusul persetujuan WTO tersebut, saham Airbus ditutup turun 2 persen di Paris, sedangkan saham Boeing turun 2 persen di New York.

Dalam sebuah pernyataan, Komisaris Perdagangan Eropa Cecilia Malmstrom mengatakan Eropa akan merespons langkah-langkah AS serta memperingatkan bahwa aksi balasan antara kedua belah pihak akan membahayakan perdagangan global dan industri penerbangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper