Bisnis.com, JAKARTA-Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melakukan patroli siber di media sosial. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya provokator yang mendorong aksi untuk menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019.
Kasubdit II pada Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul mengakui dewasa ini tidak sedikit pemilik akun media sosial anonymous yang menyebarkan info provokasi di media sosial. Oleh karena itu, ujarnya, Bareskrim akan melakukan patroli siber.
"Tidak hanya sampai pelantikan [Presiden dan Wakil Presiden RI], tetapi akan terus dilakukan patroli siber di media sosial," tutur Rickynaldo, Rabu (2/10/2019).
Menurut Rickynaldo provokasi kini tidak hanya disebarkan melalui media sosial, tetapi bergeser ke sejumlah Grup Whatsapp. Maka dari itu, menurut Rickynaldo, tidak tertutup kemungkinan pihak kepolisian juga melakukan patroli siber hingga ke Grup Whatsapp.
"Ya kan sudah bergeser polanya, jadi nanti kami juga akan coba ke situ [Grup Whatsapp]," kata Rickynaldo.
Seperti diketahui, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hasil pilpres 2019 akan berlangsung pada 20 Oktober mendatang.
KPU telah menetapkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Keduanya akan memimpin pemerintahan Indonesia untuk periode 2019 hingga 2024.