Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Desa: Jangan Remehkan Potensi Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, desa memiliki potensi besar untuk sektor perbankan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com,JAKARTA- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, desa memiliki potensi besar untuk sektor perbankan. Menurutnya, rata-rata konglomerat dan klien besar perbankan berasal dari pengusaha pasca panen perdesaan.

Hal tersebut dikatakan saat memberikan sambutan pada pendandatanganan nota kesepahaman terkait perjanjian kerjasama layanan dan jasa perbankan antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan PT Bank Mandiri Tbk di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (30/9/2019).

“Orang suka meremehkan desa. Padahal kalau diperhatikan, semua konglomerat di Indonesia mulanya adalah pengusaha pasca panen di desa-desa. Dan seluruh konglomerat di negara berkembang di dunia, itu berasal dari pengusaha pasca panen di desa, yang usahanya berkembang dan berkembang menjadi lebih besar lagi,” ujarnya.

Menurutnya, potensi perbankan juga didukung oleh adanya program dana desa, program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), dan berbagai program bantuan dari bank dunia serta lembaga-lembaga internasional lainnya. Berbagai program dan bantuan tersebut menurutnya, telah membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan di desa.

“Jadi opportunity di desa besar, termasuk Bank Mandiri, karena ada dana desa, ada Prukades,” ujarnya.

Eko mengatakan, pendapatan per kapita di desa dalam empat tahun terkahir selalu mengalami peningkatan, yakni Rp572.000 perbulan pada 2014 menjadi Rp804.000 perbulan pada 2018. Jika peningkatan tersebut dipertahankan, lanjutnya, maka tujuh tahun ke depan pendapatan per kapita desa akan mencapai lebih dari Rp2 juta perbulan.

“Apa artinya Rp2 juta. Sekarang penduduk desa ada 130 juta, lima sampai tujuh tahun lagi mungkin bisa mencapai 150 juta penduduk. Jumlah itu kalau dikali Rp2 juta perbulan, desa akan punya pendapatan Rp300 triliun perbulan, yang akan menciptakan daya konsumsi Rp1.500 triliun per bulan atau Rp18.000 triliun pertahun. Jadi jangan meremehkan desa, peluangnya lebih besar,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo mengakui besarnya potensi desa. Menurutnya, pertumbuhan perdesaan yang semakin meningkat memberikan kesempatan kepada PT Bank Mandiri Tbk baik dari sisi layanan perbankan maupun sisi pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat).

“Kami mengapresiasi dan berterimakasih atas kepercayaan Kementerian Desa yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan pembangunan di Indonesia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper