Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau tidak sama dengan kabar yang disampaikan selama ini.
Dia mengatakan saat melakukan kunjungan bersama Presiden Jokowi dan sejumlah jajaran pemerintahan kemarin, pihaknya melihat ada perbedaan antara kabar yang berhembus selama ini dibandingkan dengan realitas saat kunjungan.
"Itu tidak separah yang diberitakan. Jarak pandang masih bisa, saat mendarat juga masih bisa, masyarakat juga belum banyak yang pakai masker dan sebagianya kita juga tidak pakai masker, katanya saat konferensi pers di Kemenko Polhukam, Kamis (18/9/2019).
Dia mengatakan saat siang hari, jarak pandang masih sangat jelas hingga awan yang masih terlihat. Selain itu dia berharap kondisi ini semakin baik. Dia juga meminta seluruh pihak tidak perlu saling menyalahkan. Pasalnya kondisi ini tetap harus dihadapi bersama agar titik api semakin berkurang.
Sementara itu berdasarkan data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada pukul 9.00 WIB pagi tadi, kualitas udara di Riau masih dalam kategori berbahaya. Selain itu, terdapat 388 titik api.
Pemerintah mengerahkan 7 pesawat terbang untuk mengatasi kebakaran hutan di Riau. Tujuh armada itu terbagi menjadi enam pesawat untuk melakukan water bombing dan satu armada lainnya untuk kebutuhan patroli.
Baca Juga
Dari pantauan BNPB, indeks kualitas udara yang masuk kategori berbahaya yaitu Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sedangkan Jambi masuk kategori tidak sehat, Sumatra Selatan masuk kategori sangat tidak sehat, dan Kalimantan Selatan dalam kategori sedang.