Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama 1.000 an lebih masyarakat meluncurkan gerakan pilah sampah dari rumah berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, peresmian gerakan itu bertujuan agar sampah yang tidak terkurangi dipilah, dikumpulkan dan diangkut ke tempat pengolahan dan pemrosesan akhir.
"Pengelolaan sampah di sumbernya menjadi sangat penting untuk mengurangi beban pengelolaan di hilir. Untuk itu perlu euforia mental pengelolaan sampah dengan merubah perilaku," kata Vivien dari siaran pers KLHK, Minggu (15/9/2019).
Hal itu disampaikan Vivien usai peresmian gerakan tersebut di GBK.
Menurutnya, dari data KLHK jumlah timbunan sampah di Indonesia sebanyak 175.000 ton per hari atau 64 juta ton per tahun.
Dari profil pengelolaan sampah nasional, sumber sampah yang utama dihasilkan dari rumah tangga sebesar 36%, pasar serta perniagaan berkontribusi sebesar 38% dan sisanya 26 dari kawasan perkantoran dan fasilitas publik.
Baca Juga
Adapun komposisi sampah tersebut antara lain sampah organik seperti sisa makanan dan sisa tumbuhan 50%, plastik 15%, kertas 10% dan sisanya adalah logam, karet, kain, kaca dan lainnya.
KLHK mencatatkan dari total timbulan sampah plastik yang didaur ulang diperkirakan baru 10%-15% saja sementara 60%-70% ditimbun di TPA dan sebesar 15%-30% belum terkelola dan terbuang ke sungai, dana, pantai dan laut.
Di sisi lain, KLHK menyebutkan muncul persoalan pula karena tercampurnya sampah organik dan sampah anorganik sehingga menimbulkan kesulitan baru untuk mengelolanya.