Bisnis.com, JAKARTA - Tak lepas dirundung malang, Partai Golkar kembali dilanda perpecahan internal dalam beberapa pekan terakhir menjelang musyawarah nasional (munas) pada tahun ini.
Sejumlah intrik maupun penggalangan dukungan pada sosok calon ketua umum makin terlihat membelah salah satu parpol tertua di Indonesia itu. Pembelahan tersebut dipicu oleh persaingan antara Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet dan sang Ketua Umum Airlangga Hartarto selaku bakal calon petahana untuk merebut posisi puncak di partai itu.
Sebagai Ketua DPR, secara lantang Bamsoet mengklaim telah mendapat dukungan dari sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Tingkat I dan organisasi sayap partai. Hal itu dikemukakannya dalam sejumlah kesempatan, termasuk dalam pertemuannya dengan organisasi sayap Golkar.
Sedangkan, Airlangga secara mengejutkan beberapa waktu lalu memboyong 34 Ketua DPD Golkar untuk menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sulit untuk dibantah kalau apa yang dilakukan oleh Airlangga tersebut merupakan move politik bahwa partai yang biasanya merapat ke pemerintah itu masih eksis mendukung Jokowi.
Sebagai Menteri Perindustrian, Airlangga juga terlihat akrab dengan Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan, termasuk saat meresmikan mobil Esemka pekan lalu.