Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapolri: Ada yang Atur Kericuhan di Papua dengan Target Sidang Umum PBB

Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian memprediksi ada sekelompok orang yang sengaja membuat agenda setting kericuhan di Papua dan Papua Barat menjelang momentum sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). Kapolri meninjau Mako Brimob pasca insiden antara narapidana teroris dengan petugas yang mengakibatkan lima anggota Polri dan seroang teroris meninggal dunia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). Kapolri meninjau Mako Brimob pasca insiden antara narapidana teroris dengan petugas yang mengakibatkan lima anggota Polri dan seroang teroris meninggal dunia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian memprediksi ada sekelompok orang yang sengaja membuat agenda kericuhan di Papua dan Papua Barat menjelang momentum sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
Menurutnya, aksi yang berujung anarkis di wilayah tersebut akan dimanfaatkan jaringan Internasional yang membuat agenda kericuhan, sehingga hal tersebut dibahas di dalam sidang umum PBB.
 
"Ini ada yang setting agar rusuh dan saya yakin semua tahu siapa yang bermain di sini. Mereka ingin agenda ini jadi pembahasan di sidang umum PBB nanti," tuturnya, Jumat (6/9/2019).
 
Kendati demikian, menurut Tito, jaringan tersebut sudah berhasil dipetakan oleh Polri dan sejumlah nama yang terlibat juga sudah dikantongi. Menurut Tito, hanya tinggal dilakukan proses penegakan hukum terhadap sejumlah nama yang kini tengah diburu Kepolisian.
 
"Saya ingin semua yang berperan ditangkap dan diproses hukum," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper