Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rudiantara : Lebih dari 20 Negara Viralkan Isu Papua

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa berdasarkan pantauan timnya, konten Papua terdeteksi bukan hanya berbahasa Indonesia, tapi juga bahasa Inggris. Ada pula yang berbahasa Indonesia dengan tagging (tagar) bahasa asing.
Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Menkominfo Rudiantara (kiri) meninggalkan ruangan seusai melakukan pertemuan dengan forum pemred terkait perkembangan arus informasi Papua di Kantor Kemenkominfo,Jakarta, Selasa (3/9/2019)./ANTARA FOTO - Wahyu Putro A
Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Menkominfo Rudiantara (kiri) meninggalkan ruangan seusai melakukan pertemuan dengan forum pemred terkait perkembangan arus informasi Papua di Kantor Kemenkominfo,Jakarta, Selasa (3/9/2019)./ANTARA FOTO - Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Isu tentang gejolak di Papua dan Papua Barat viral di sejumlah negara. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat lebih dari 20 negara terdeteksi menyebarkan informasi konten Papua.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa berdasarkan pantauan timnya, konten Papua terdeteksi bukan hanya berbahasa Indonesia, tapi juga bahasa Inggris. Ada pula yang berbahasa Indonesia dengan tagging (tagar) bahasa asing.

“Itu kami lihat ada 20 negara, lebih dari 20 negara. Lupa saya tepatnya 20 berapa negara yang memang tempat berasal mention. Jadi, isu Papua ini bukan hanya isu domestik tapi ada juga dari internasional,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Rudiantara menjelaskan bahwa umumnya asal negara luar tersebut di Benua Eropa dan Asia.

“Faktanya yang kami rekam ada dari yang mention tentang Papua. Karena kan kanal yang digunakan itu sudah 500-an ribu lebih. Nah itu ada yang berasal dari luar negeri,” jelasnya. 

Masifnya informasi soal Papua paling banyak di Twitter. Lebih dari 90 persen konten tersebar di sana.

Di sisi lain saat ini pemerintah telah mulai membuka akses internet di Bumi Cendrawasih. Pembatasan karena banyak informasi bohong yang beredar sehingga memperkeruh suasana.

“Artinya nanti data internet bisa jalan lagi. Nah bertahap itu dalam artian kabupaten kotanya,” ucap Rudiantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper