Bisnis.com, SEMARANG — Sebanyak 15 seismograf atau alat pendeteksi gempa bumi akan dipasang di wilayah Provinsi Jawa Tengah dalam waktu dekat.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan 15 seismograf itu dipasang di 15 kabupaten di wilayah Jateng antara lain di Kabupaten Tegal, Purworejo, Kebumen, Batang, Pekalongan, Wonosobo, Klaten, Boyolali, Rembang, dan Grobogan.
"Rencana tahun ini kami pasang secara bertahap. Sekarang sedang kami kebut shelter-nya. Jadi, sensornya nanti ditaruh di satu bangunan permanen. Upaya ini melibatkan sejumlah pemda untuk menyiapkan lokasi yang dianggap aman dari getaran gempa," ujar Setyoajie , Rabu (4/9/2019).
Setyoajie menambahkan bahwa sensor seismograf bakal berfungsi meningkatkan keakuratan kekuatan gempa bumi yang terjadi. Tak hanya itu, alat tersebut juga berguna mendeteksi potensi kegempaan yang mengancam Jateng.
"Kalau ada gempa yang muncul, bisa cepat membantu rekan-rekan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] yang butuh informasi lebih mendetail," jelasnya.
Setyoajie mengatakan bahwa Indonesia yang berada kawasan aktif gempa atau kerap disebut Cincin Api membutuhkan sejumlah perangkat seismograf guna meningkatkan kesiapsiagaan warga maupun mitigasi bencana.
Baca Juga
Di Jateng saat ini terdapat zona subduksi dengan sebaran tujuh sesar aktif. "Terdapat tujuh sesar aktif yang memanjang mulai dari Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Semarang, hingga Pegunungan Kendeng. Oleh karena itu, di daerah tersebut sering terjadi gempa dengan kekuatan bervariasi."
Pihaknya saat ini masih terus berupaya melakukan penguatan mitigasi bencana bagi masyarakat Jateng.
"Kita terus-menerus memperkuat mitigasi supaya warga lebih siap menghadapi ancaman gempa yang sewaktu-waktu muncul," kata Setyoajie.