Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama akan menambah komposisi konsultan ibadah perempuan pada penyelenggaraan ibadah haji mendatang. Tahun ini ada 25 konsultan ibadah haji di Daerah Kerja Makkah dan hanya satu yang perempuan.
Hal ini disampaikan Sekjen Kemenag M. Nur Kholis Setiawan usai berdiskusi dengan petugas sektor tujuh di Misfalah dan sektor dua di Syisyah, Makkah. Menurutnya, proporsi konsultan ibadah haji perempuan akan disesuiakan dengan kebutuhan di lapangan.
"Kuota jemaah haji Indonesia mencapai 231.000, kebanyakan kaum ibu. Oleh karena itu, perlu penambahan konsultan ibadah perempuan," kata Nur Kholis sebagaimana dikutp dari laman resm I Kemenag pada Senin (26/8/2019).
Keberadaan konsultan perempuan penting, lanjutnya, karena sering proses konsultasi tidak melulu dengan pendekatan teori fiqih semata. Banyak hal yang tidak terungkap jika proses konsultasi dengan kaum pria, utamanya yang terkait dengan masalah kewanitaan.
"Ada perempuan yang perlu bimbingan untuk menbedakan darah haid dan penyakit atau istihadlah misalnya, ini akan lebih nyaman jika proses konsultasi dilakukan dengan konsultan perempuan. Jadi, sangat penting keberadaan konsultan ibadah dari perempuan," tuturnya.
Memperkuat konsultan ibadah, lanjut Sekjen, sesuai dengan program yang dicanangkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bahwa pada 2020, pemerintah berkomitmen meningkatkan kualitas fasilitasi layanan bimbingan ibadah untuk jemaah.
"Saya kira layanan pendukung, baik akomodasi, transportasi, katering maupun perlindungan dan kesehatan sudah sangat memadai. Ke depan, kualitas ibadah akan lebih difokuskan," ucapnya.