Bisnis.com, JAKARTA – Taiwan bersiap menghadapi taifun Bailu, menutup aktivitas bisnis dan sekolah, maskapai pun membatalkan ratusan penerbangan menyusul peringatan tanah longsor, banjir, dan gelombang tinggi yang bisa menerjang negeri pulau tersebut.
Taifun Bailu, dikategorikan sebagai badai paling lemah oleh Biro Cuaca Taiwan, menyebabkan tanah longsor, Sabtu (24/8/2019) sore, di selatan Pingtung dengan kecepatan angin maksimum 137 per jam.
Ratusan orang diungsikan ke tempat aman, sedangkan lebih dari 350 penerbangan dibatalkan, Sebanyak 34.000 aparat dikerahkan ke selatan karena kekhawatiran akan terjadi banjir.
Badai, yang pertama kali menyebabkan longsor dalam lebih dari 2 tahun, mematikan aliran listrik ke 30.000 rumah, dan menyebabkan banjir lokal di Taiwan selatan.
Biro Cuaca mengeluarkan peringatan angin dan hujan bagi Taiwan selatan, termasuk kota pelabuhan Kaohsiung, di mana bisnis dan sekolah ditutup. Biro Cuaca juga mengeluarkan peringatan bagi pelaut di sekitar pulau.
Menurut ramalan cuaca, taifun akan melintasi Selat Taiwan dan menerjang Provinsi Fujian China setelah akhir pekan.
Taifun biasa memukul Taiwan, China, Filipina, dan Jepang selama paruh kedua tahun ini, bersatu dengan kekuatan air hangat di Samudra Pasifik atau Laut China Selatan.
Taifun Morakot menghancurkan Taiwan pada 2009, menewaskan hampir 700 orang yang sebagian besar disebabkan tanah longsor.