Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) menyayangkan beredarnya konten ceramah Ustaz Abdul Somad di media sosial.
Menurut IKSA, perbedaan pemahaman teologi merupakan hal yang wajar dan bukan alasan untuk merendahkan dan melecehkan keyakinan yang berbeda.
"Terlebih disampaikan oleh seorang tokoh agama yang justru sebenarnya diharapkan memberikan kesejukan dan mampu mengayomi agama dan kepercayaan lainnya," kata Hargo Mandiraharjo, Ketua Presidium ISKA, melalui keterangan tertulis pada Sabtu (17/8/2019).
Menurut Hargo, beredarnya konten tersebut telah mencederai semangat dan usaha menjaga toleransi antarpemeluk agama. Toleransi merupakan modal dasar keberlangsungan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.
Presidium Pusat ISKA secara tegas juga menginstruksikan kepada jaringan ISKA diseluruh Indonesia untuk bisa ikut aktif mengantisipasi efek negatif yang ditimbulkan akibat beredarnya konten tersebut.
"Antisipasi bisa dilakukan dengan mengintensifkan komunikasi yang saling menghormati dengan berbagai pihak yang memiliki komitmen kuat merawat kebangsaan Indonesia yang majemuk," ucapnya.
Presidium Pusat ISKA, kata Hargo, meminta negara dengan seluruh perangkat yang dimilikinya untuk hadir dalam menyikapi hal ini untuk terciptanya kehidupan berbangsa yang rukun damai dalam kebhinekaan.
Dia berharap perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 mengingatkan banyak pihak untuk terus mengisi perjalanan sejarahnya dengan semangat persatuan dan kesatuan.
"Tanpa harus saling melukai dan merendahkan sesama anak bangsa lainnya," katanya.
Sebelumnya diberitakan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan Abdul Somad ke Kepolisian Daerah NTT. Somad dilaporkan terkait video tentang salib dan patung yang dinilai telah menistakan agama Kristen.