Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertepatan HUT RI, Mantan Menteri PU Suyono Sosrodarsono Wafat

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya bertepatan dengan HUT Kemerdekaan ke-74 RI.
Suyono Sosrodarsono/ALSI ITB
Suyono Sosrodarsono/ALSI ITB

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya bertepatan dengan HUT Kemerdekaan ke-74 RI.

Menteri Pekerjaan Umum (1983-1988) DR.(H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono, meninggal dunia dalam usia 93 tahun, pada Sabtu (17/8/2019) pukul 15.30 di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta.

Siaran pers yang diterima Bisnis menyebutkan segenap pimpinan dan pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berduka cita mendalam atas kepergian salah satu putra terbaik bangsa yang berjasa besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Suyono Sosrodarsono lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 3 Maret 1926 dan menyelesaikan Sekolah Menengah Tinggi di Malang pada 1947. Pada masa tersebut, dia juga tergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).

Setelah menyelesaikan pendidikan teknik sipil di Bandung pada 1955, Suyono bergabung di Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) dan ditempatkan di Jawatan Perumahan Rakyat.

Pada masa itu, Pemerintah Indonesia giat membangun proyek-proyek besar yang hingga kini masih menjadi ikon kebanggaan bangsa seperti Gelora Bung Karno, Jembatan Semanggi, Gedung Conefo (sekarang gedung DPR-MPR), Masjid Istiqlal, dan Monas. 

Suyono mendapatkan kepercayaan memegang sejumlah jabatan diantaranya Proyek Irigasi di Sumatra Selatan (1959-1963), Kepala Direktorat Tata Bangunan Departemen PU (1963-1964), Pemimpin Komando Proyek Penanganan Banjir Jakarta (1964-1966), dan menjabat Direktur Jenderal Pengairan terlama (1966-1982).

Pada masa jabatannya sebagai Dirjen Pengairan, bendungan yang dibangun diantaranya Bendungan Gajah Mungkur, Selorejo, dan Karangkates. Kemudian diangkat sebagai Menteri PU Kabinet Pembangunan IV (1983–1988) pada era Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.

Suyono beruntung karena dalam rentang panjang perjalanan kariernya sempat bertemu, mengenal, dan terlibat selama 11 dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno dan 22 tahun ketika masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Suyono merupakan teladan bagi para insinyur muda Indonesia karena dalam melaksanakan tugasnya, dikenal sebagai pekerja keras, disiplin, sederhana, dan lebih suka terjun ke lapangan.

Almarhum pernah mengatakan “Saya melakukan observasi di lapangan dan tidur dekat proyek. Di lapanganlah para insinyur akan melihat dan terlibat dalam penanganan masalah, melaksanakan praktik ilmunya yang ada kalanya tidak sama dengan apa yang kita pelajari dalam textbook. Saya juga bekerja sambil belajar, melaksanakan perbaikan jalan. Belakangan saya semakin memahami seorang insinyur baru dapat bekerja secara mantap jika pernah bekerja di lapangan.”

Suyono juga mengambil prakarsa bersama Prof. Ir. Suryono—pada waktu itu Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya—mendirikan Jurusan Teknik Pengairan untuk mendapatkan tenaga ahli khusus dalam teknik pengairan.

Teknik ini penting dalam rangka mencapai swa sembada beras di Indonesia. Dalam bidang keilmuan, beliau juga terlibat sebagai penyunting beberapa buku teknik utamanya di bidang hidrologi.

Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jl. Hang Tuah VII/77 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemakaman almarhum akan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 di Taman Makam Pahlawan Kalibata sebelum salat ashar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper