Bisnis.com, JAKARTA - Polisi dan pengunjuk rasa kembali bentrok di bandara internasional Hong Kong kemarin sehingga mengganggu penerbangan sejak dua hari terakhir setelah krisis politik di bekas jajahan Inggris itu semakin dalam.
Di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Pemerintah China mulai memindahkan pasukan ke perbatasan dengan Hong Kong. Dia mendesak agar Pemerintah China menahan diri.
Trump mengatakan situasi di Hong Kong rumit, namun berharap akan ada kebebasan tanpa ada yang terluka atau terbunuh.
Sedangkan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam memperingatkan bahwa Hong Kong berisiko untuk "hancur berkeping-keping" seperti dikutip Reuters, Rabu (13/8/2019).
Demonstran yang telah melakukan aksi protes selama sembilan minggu terakhir terhadap pengaruh Beijing yang berkembang di wilayah administrasi khusus itu menargetkan bandara internasional sejak dua hari terakhir.
Bentrokan pecah tadi malam setelah seorang lelaki yang terluka ditahan oleh sekelompok pemrotes. Beberapa mengklaim dia adalah agen China daratan yang menyamar dan awalnya mereka menolak untuk membiarkannya pergi. Namun, petugas medis mengangkatnya ke tandu dan memaksa melewati kerumunan pendemo yang menghalangi ambulans.
Beberapa kendaraan polisi diblokir oleh pengunjuk rasa dan polisi anti huru hara bergerak di tengah-tengah kekacauan dengan menggunakan semprotan lada untuk membuat pendemo berbalik. Seorang polisi mengeluarkan pistol pada satu tempat.
Para pengunjuk rasa juga memblokade beberapa lorong di bandara dengan troli bagasi, penghalang logam dan benda-benda lainnya. Sedangkan yang lain memanjat ke konter check-in setelah mereka menguasai bandara untuk sementara waktu. Setidaknya dua pemrotes ditahan oleh polisi.