Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebakaran Hutan, Kabut Asap di Pontianak Semakin Pekat

Warga yang tinggal Parit Mayor, Pontianak, Tomi menyatakan udara di Kota Khatulistiwa pada Selasa (13/8/2019) subuh semakin tebal.
Seorang pengendara motor melintasi perumahan Residence Borneo Khatulistiwa yang diselimuti kabut asap di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (18/8)./ANTARA FOTO-Jessica Helena Wuysang
Seorang pengendara motor melintasi perumahan Residence Borneo Khatulistiwa yang diselimuti kabut asap di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (18/8)./ANTARA FOTO-Jessica Helena Wuysang

Bisnis.com, PONTIANAK  - Sejumlah warga mengatakan bahwa kabut asap di Kota Pontianak semakin pekat hingga mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Warga yang tinggal Parit Mayor, Pontianak, Tomi menyatakan udara di Kota Khatulistiwa pada Selasa (13/8/2019) subuh semakin tebal. "Ketika menuju ke masjid untuk salat Subuh dari rumah sangat terasa bau asap yang dihirup," katanya  di Pontianak seperti dikutip Antara, Selasa (13/8/2019).

Dia menambahkan bahwa jarak pandang saat ini makin pendek akibat kabut asap atau sekitar 150 meter hingga 200 meter.

Menurutnya, hal ini sangat mengganggu aktivitas warga keluar rumah. "Saya khawatir dampak kesehatan bagi saya dan keluarga. Saya dengar-dengar sudah ada beberapa teman yang radang tenggorokan dan lainnya akibat kabut asap," ujarnya.

Dia menyatakan sudah beberapa minggu Kota Pontianak maupun daerah lain di Kalimantan Barat belum diguyur hujan. Dengan kondisi kemarau di Kalbar yang memiliki banyak lahan gambut mudah terbakar oleh pembukaan lahan secara dibakar atau lainnya.

Tomi berharap secepatnya hujan turun agar kabut hilang. Di lain pihak, juga mengharapkan tidak ada lagi pembakaran lahan dan hutan.

"Saya setengah trauma dengan kabut asap seperti beberapa tahun lalu yang sangat pekat atau parah lagi dengan kondisi seperti ini. Saya tidak ingin hal itu terulang," katanya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak meliburkan aktivitas belajar sekolah tingkat TK dan SD di kota itu pada 13-14 Agustus 2019 karena makin tebalnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hendra Wibawa
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper