Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cathay Pacific Pecat Staf Gara-Gara China, Harga Saham Turun Tajam

Saham Cathay Pacific turun tajam pada perdagangan pagi ini, Senin (12/8/2019), menyusul tersiarnya kabar pemecatan staf maskapai penerbangan Hong Kong tersebut atas permintaan China.
Cathay Pacific. /Wikipedia
Cathay Pacific. /Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA – Saham Cathay Pacific turun tajam pada perdagangan pagi ini, Senin (12/8/2019), menyusul tersiarnya kabar pemecatan staf maskapai penerbangan Hong Kong tersebut atas permintaan China.

Berdasarkan data Bloomberg, saham Cathay Pacific Airways terpantau anjlok 4,47 persen ke level 9,84 pukul 10.38 WIB, mendekati level terendahnya dalam 10 tahun.

Saham perusahaan yang berkantor pusat di Hong Kong International Airport ini terus melemah menuju hari ketiga berturut-turut. Pada perdagangan Jumat (9/8/2019), saham Cathay ditutup turun 0,19 persen di posisi 10,30.

Pada Jumat, pihak otoritas penerbangan China menuntut Cathay untuk memberhentikan staf penerbangan yang telah terlibat dan mendukung demonstrasi ilegal di Hong Kong, karena alasan masalah keamanan.

Pihak Cathay kemudian merespons cepat permintaan China tersebut dengan membebastugaskan seorang pilot yang ditangkap dalam demonstrasi anti-pemerintah di Hong Kong.

Cathay juga memecat dua karyawan bandara dengan alasan tindak pelanggaran pada Sabtu (10/12/2019). Tak hanya itu, manajemen perusahaan menyatakan akan melarang staf yang memiliki pandangan "terlalu radikal" untuk masuk dalam susunan awak pesawat menuju daratan China.

Saham perusahaan pun terjerembab ke level terendahnya sejak Oktober 2018 pagi ini, sekaligus ke kisaran level yang belum pernah disentuh sejak krisis keuangan 2009.

“Hal ini kemungkinan tidak hanya akan mempengaruhi penerbangan langsung ke China, tetapi juga penerbangan ke Eropa dan ke AS, mengingat bahwa mereka terbang di atas wilayah udara China,” terang analis Jefferies dalam sebuah riset pada Minggu (11/8/2019), seperti dikutip Reuters.

“Kami yakin supresi jangka pendek kemungkinan akan menyebabkan tekanan lebih lanjut pada harga sahamnya,” lanjutnya.

Meski demikian, Jefferies mempertahankan rating "beli" pada maskapai andalan Hong Kong ini, dengan merujuk pada bertahannya laba perusahaan karena biaya yang lebih rendah pada paruh kedua tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper