Bisnis.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono memerintahkan seluruh jajaran kepolisian di wilayahnya untuk melakukan evaluasi terhadap kemilikan senjata personel.
Perintah ini menyusul kasus polisi tembak polisi di Polsek Cimanggis, Depok. Penembakan itu dilakukan oleh Brigadir Rangga Tianto terhadap Bripka Rachmat Efendy pada Kamis (25/7/2019) malam.
"Terhadap anggota di Polda Metro Jaya saya juga sudah sampaikan ke kepala satuan masing-masing untuk mengevaluasi kembali pemegang senjata api," katanya di Polda Metro Jaya, Senin (12/8/2019).
Seluruh tahapan pemeriksaan lanjutnya harus dilakukan secara benar, termasuk psikologi. Menurutnya pemegang senjata harus normal secara psikologi. Apabila tidak, dikhawatirkan akan membahayakan masyarakat.
Sementara itu, polisi juga sudah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka Brigadir Rangga Tianto. Hasil sementara, tersangka Rangga normal secara kejiwaaan.
Di sisi lain, hingga kini polisi telah menyerahkan berkas tahap pertama atau P19 ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Polisi masih menunggu kasus itu dievaluasi kejaksaan. Jika dinyatakan lengkap, polisi akan langsung menyerahkan berkas tahap dua atau P21.
Baca Juga
Kasus penembakan polisi tembak polisi terjadi pada Kamis (25/7/2019) malam.
Kejadian ini bermula ketika anggota Samsat Polda Metro Jaya bernama Bripka Rachmat Effendy mengamankan pelaku tawuran bernama Fahrul Zachrie ke Polsek Cimanggis dengan barang bukti celurit.
Tidak lama berselang orang tua pelaku tawuran yaitu Z mendatangi Polsek Cimanggis bersama Brigadir Rangga Tianto. Dia lalu meminta Fahrul dapat dikembalikan ke orangtuanya saja.
Akan tetapi korban Bripka Rachmat Effendy menjawab bahwa proses sedang berjalan. Alhasil jawaban tersebut membuat brigadir Rangga emosi.
"Kemudian [Brigadir RT] ke ruang sebelah dan mengeluarkan senjata dan langsung menembak senjata api jenis HS 9 Ke arah Bripka RE," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Penembakan dilakukan beberapa kali yang mengenai bagian dada, leher, paha dan perut korban. Penembahan tersebut membuat korban langsung tewas di tempat. Jumlah tembakan yang dikeluarkan hingga 7 kali ke arah korban.