Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budi Gunawan Punya Andil Kehadiran Prabowo di Kongres Nasional V PDIP

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan disebut turut andil dalam kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada acara pembukaan Kongres Nasional V PDI Perjuangan, Kamis (8/8/2019).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019)./ANTARA FOTO-Nyoman Budhiana
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019)./ANTARA FOTO-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, DENPASAR - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan disebut turut andil dalam kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada acara pembukaan Kongres Nasional V PDI Perjuangan, Kamis (8/8/2019).

Peran Budi Gunawan diungkap oleh politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Menurutnya, banyak pihak yang ikut berperan dalam mengajak Prabowo ke pembukaan Kongres V PDIP.

"Semuanya berperan. Warga bangsa, Pak BG [Budi Gunawan] terutama ikut berperan. Ia kan mewakili lembaga negara, diundang juga. Kemarin saya juga ketemu sama Kepala Badan Sandi Negara, ketemu sama Ketua LIPI. Semua diundang," ujar Djarot di Hotel Grand Inna Beach, Bali, Jumat (9/8/2019).

Menurut Djarot, Prabowo telah diberi undangan agar datang ke Kongres V PDIP sejak dia bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhir bulan lalu.

Pernyataan yang sama juga telah disampaikan Megawati seusai kedua tokoh itu bertemu di kediamannya pada Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.

Djarot menyebut, tak susah meyakinkan Prabowo agar mau datang ke pembukaan Kongres V PDIP. Alasannya, Prabowo dianggap sebagai sosok nasionalis.

"Saya yakin sejak masa lalu Pak Prabowo memang begitu, seorang nasionalis, bukan mengeras. Kita ingat betul kalau ketemu saya, rangkul suka banget dia. Walaupun kita tempur habis-habisan di [Pilkada] DKI, ya, selesai," katanya.

Prabowo mendapat banyak sindiran kala datang di pembukaan Kongres V PDIP kemarin. Pertama, sindiran diberikan Megawati kala berpidato.

Dalam pidatonya Megawati sempat menyinggung pemindahan kantor pemenangan Prabowo dan Sandiaga Uno saat Pilpres 2019 ke Jawa Tengah.

"Waktu itu pak Prabowo, katanya kan dipindahkan poskonya ke Jateng. Saya sudah mikir nih, 'gue datengin juga nih si Bowo'," kata Megawati.

Sindiran lain juga muncul saat Megawati mengaku sengaja mengundang Prabowo ke Kongres V PDIP kala kedua tokoh ini bertemu di kediaman Megawati akhir Juli lalu.

Presiden ke-5 RI ini menyebut ajakannya wajar, dan mengaku capek jika harus terus menerus bertarung dengan Prabowo dan Gerindra. "Ya sudahlah. Nanti tempur lagi di 2024," ujarnya disambut tawa kader PDIP.

Sindiran lain diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala berpidato di acara yang sama. Dalam pidatonya, Jokowi menjelaskan alasan dia mengenakan pakaian adat Bali di Pembukaan Kongres V PDIP.

Jokowi mengaku sengaja menggunakan pakaian adat karena pada Pilpres 2019 kemenangan dia dan Ma'ruf Amin di Pulau Dewata mencapai 91,68 persen. Jokowi lantas meminta maaf kepada Prabowo.

"Mohon maaf Pak Prabowo. Memang di Bali menang 91,6 persen. Saya menyampaikan apa adanya," kata Jokowi yang disambut tawa peserta Kongres serta para tamu undangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper