Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta telah memproses satu ton lebih sampah elektronik sepanjang Januari hingga Juni 2019.
Sampah elektronik tersebut antara lain berupa lampu dan baterai yang masing-masing seberat 576 kg dan 518 kg, televisi, penanak nasi, serta barang elektronik besar seperti kulkas dan mesin cuci.
“Itu yang sudah diambil untuk diproses oleh pihak ketiga PT Teknotama Lingkungan Internusa,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLH Provinsi DKI Jakarta Rosa Ambarsari seperti dilansir Antara, Jumat (2/8/2019).
Kebanyakan sampah elektronik tersebut diproses untuk dihancurkan. Bangkai televisi diproses dengan dipreteli terlebih dahulu bagian-bagian kecilnya lalu dihancurkan.
Ada pula sampah elektronik seperti baterai yang harus melalui proses penghilangan zat berbahaya untuk selanjutnya dibuang.
Pengelolaan sampah elektronik di DKI Jakarta dimulai pada 2017, yang termasuk ke dalam kategori pengelolaan sampah B3 bersama dengan limbah medis dan limbah berbahaya rumah tangga seperti kemasan kaleng bekas racun serangga.
Rosa mengatakan sampah elektronik yang telah terkumpul sudah cukup banyak sehingga bisa membantu mengurangi potensi bahaya lingkungan.
“Sampah baterai saja yang berhasil kita ambil itu 500 kg, bayangkan jika jumlah segitu dibuang begitu saja potensi bahaya terhadap lingkungan bisa besar,” ujarnya.