Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus mengupayakan pengendalian di beberapa wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan.
KLHK mencatat wilayah karhutla berdasarkan data Januari-Mei 2019 seluas 42.740 hektare. Luasan terbakar itu terdiri atas Karhutla di Riau 27.683 hektare, Kalimantan Timur 5.153 hektare, Kepulauan Riau 4.970 hektare, dan Kalimantan Barat 2.274 hektare.
Plt. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan menyebutkan hingga Juli 2019 jumlah helikopter dan pesawat yang terlibat dalam kegiatan patroli maupun pemadaman karhutla sebanyak 35 unit, pemadaman udara berupa kegiatan water boombing yang telah dilakukan 18.269 kali dengan air yang dijatuhkan sebanyak 68.452.400 liter.
Di Sumatra Utara, Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Sibolangit telah memadamkan kebakaran lahan berupa tegakan pinus, ilalang, semak belukar di Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.
Manggala Agni Daops Labuhanbatu memadamkan kebakaran lahan di Kecamatan Kuala Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dengan vegetasi yang terbakar berupa kebun sawit dan semak belukar.
"Di Riau Manggala Agni Daops Kota Pekanbaru, Rengat, Siak dan Daops Dumai telah memadamkan kebakaran lahan berupa semak belukar di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, kebakaran di Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak dengan jenis tanah bergambut berstatus lahan milik masyarakat," kata Raffles, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (1/8/2019).
Baca Juga
Di Provinsi Jambi, Manggala Agni juga berhasil memadamkan kebakaran lahan, yaitu Manggala Agni Daops Kota Jambi, Daops Sarolangun, Daops Muara Bulian, Daops Bukit Tempurung, dan Daops Muara Tebo.
Raffles mengatakan, selain melakukan patrol rutin, para petugas telah memadamkan kebakaran lahan berupa tanaman karet, tanaman sawit, tegakan muda dan semak belukar di Kecamatan Bathin VIII dan Kecamatan Pauh di Kabupaten Sarolangun. Seluruh lahan merupakan milik masyarakat.
Selanjutnya di Provinsi Kalimantan Tengah, Daops Palangkaraya, Daops Kapuas, Daops Muara Teweh, Daops Pangkalan Bun dan Taman Nasional Sebangau terus dilakukan patrol harian/rutin. Satgas Polres Kota Waringin Timur telah memadamkan kebakaran lahan di Jalan Lembur Kuring, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ruandha Agung Sugardiman, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Manggala Agni Daerah Operasi di Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) seluruh Indonesia untuk siaga.
"Walaupun berdasarkan analisis dan prediksi Enso Pemutakhiran Das II Juli 2019, diperkirakan bahwa bulan Juli sampai bulan Nopember 2019 adalah netral," kata Ruandha.
Berdasarkan citra satelite LAPAN terdeteksi asap akibat kebakaran hutan/lahan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Tanjab Timur (Jambi), Kab. Tapin, Hulusungai Selatan (Kalsel), Kab. Pelalawan, Kampar (Riau) dan Kab. Sanggau (Kalbar).
Di sisi lain, berdasarkan data dari Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) Kementerian LHK, pada 31 Juli 2019 jam 15.00 WIB sejumlah provinsi Rawan Karhutla berada dalam kategori baik hingga tidak sehat, dengan nilai PM10. Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup bisa dilihat di http://iku.menlhk.go.id
Sementara itu, per 31 Juli 2019 terdapat enam provinsi yang telah menetapkan Status Kedaruratan Bencana Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan, yaitu Provinsi Riau tanggal 19 Februari – 31 Oktober 2019, Provinsi Kalimantan Barat tanggal 12 Februari – 31 Desember 2019, Provinsi Sumatra Selatan tanggal 8 Maret – 31 Oktober 2019, Provinsi Kalimantan Tengah tanggal 28 Mei – 26 Agustus 2019, Provinsi Kalimantan Selatan tanggal 1 Juni – 31 Oktober 2019, dan Provinsi Jambi tanggal 23 Juli – 20 Oktober 2019.