Bisnis.com, JAKARTA--Bentrokan berdarah antara dua geng menewaskan sedikitnya 52 narapidana dan 16 dari mereka dalam kondisi kepala terpenggal di penjara negara bagian Para saat pemerintah sayap kanan Brasil terus berupaya memperbaiki kondisi penjara.
Pihak berwenang negara mengatakan kerusuhan itu dimulai sekitar pukul tujuh pagi kemarin di sebuah penjara di kota Altamira. Kedua geng yang bentrok tersebut merupaan kelompok yang telah lama bersaing dan bermusuhan.
Kejadian berawal ketika geng tahanan dari Comando Classe membakar sel yang berisi narapidana anggota Comando Vermelho, atau Komando Merah, menurut pemerintah negara bagian Para seperti dikutip Reuters, Selasa (30/7).
Dua penjaga sempat disandera tetapi kemudian dibebaskan.
"Itu adalah tindakan yang ditargetkan," ujar direktur penjara negara bagian, Jarbas Vasconcelos dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan tidak ada intelijen sebelumnya yang menginformasikan serangan akan terjadi.
Tayangan video yang beredar secara online menunjukkan narapidana terlihat menendang kepala yang terpenggal di lantai. Namun Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman secara independen.
Terpilih atas tindakan kerasnya atas kejahatan, Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro telah mendapat manfaat dari penurunan tajam kasus pembunuhan tahun ini. Meskipun demikian, kekerasan penjara menjadi tantangan keamanan publik yang sulit dihindari di negara itu.
Pada Mei lalu, setidaknya 55 narapidana tewas dalam serangan di penjara di negara bagian utara Amazonas. Pada tahun 2017, kekerasan di wilayah itu mengakibatkan 150 narapidana mati di penjara lokal akibat dua faksi narkoba terbesar Brazil berperang.