Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebagian Peninggalan Sejarah RI Hasil Sumbangan Wakaf

Wakaf bukan lagi hal baru di Indonesia. Sejak beberapa dekade lalu, wakaf dinilai turut memberi kontribusi terhadap pembangunan Tanah Air.
Tugu Monas berhias menjelang Asian Games tahun lalu. Emas di pucuk Monas merupakan hasil wakaf./Antara
Tugu Monas berhias menjelang Asian Games tahun lalu. Emas di pucuk Monas merupakan hasil wakaf./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Wakaf bukan lagi hal baru di Indonesia. Sejak beberapa dekade lalu, wakaf dinilai turut memberi kontribusi terhadap pembangunan Tanah Air.

Imam T. Saptono Wakil Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia, mengatakan sejumlah peninggalan sejarah dalam pembangunan Indonesia tidak terlepas dari sumbangan wakaf masyarakat Tanah Air.

"Indonesia dibangun dengan wakaf. Cuma tidak bisa melakukan packaging, sehingga tertutup potensi untuk bisa dimanfaatkan," tuturnya di Jakarta pada Selasa (9/7/2019).

Beberapa peninggalan yang dibangun atau dibeli dengan wakaf seperti pesawat pertama Indonesia bernama Dakota RI - 001 Seulawah. Pesawat ini merupakan sumbangan masyarakat Aceh atas permohonan Presiden Soekarno untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Setelah itu, pesawat Avro Ansor RI - 003 juga sumbangan waqaf. Menurut Imam, pesawat ini dibeli dengan menggunakan sumbangan waqaf emas dari masyarakat di Sumatra Barat dan Aceh. Setelah itu, barulah pemeirntah membeli Avro Ansor dibeli di Thailand.

"Lingkaran di Stadion Utama Gelora Bung Karno juga merupakan wakaf. Termasuk juga emas di puncak Monas merupakan sumbangan waqaf termasuk dari Teungku Markam. Bangunan utama DPR juga wakaf," paparnya.

Menurut Imam, banyak benda maupun bangunan dari wakaf di masa lalu, tetapi hingga kini belum masuk dalam catatan keuangan negara. Padahal, ujarnya, jika terjadi krisis, lembaga-lembaga wakaf dapat menjadi penopang untuk masyarakat.

"Dengan banyaknya wakaf yang ada selama ini, sebenarnya kita tidak perlu iri dengan negara lain, karena ada banyak wakaf di Indonesia," kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper