Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Larang Ekspor Pasir Laut, Singapura Cari Akal Untuk Reklamasi

Singapura tengah berusaha mengurangi ketergantungan pada impor pasir, karena negara tetangga Malaysia mengumumkan larangan semua ekspor pasir laut sejak tahun lalu akibat masalah lingkungan.
Ilustrasi Pasir
Ilustrasi Pasir

Bisnis.com, BANDUNG - Singapura tengah berusaha mengurangi ketergantungan pada impor pasir, karena negara tetangga Malaysia mengumumkan larangan semua ekspor pasir laut sejak tahun lalu akibat masalah lingkungan.

Kementerian Pembangunan Nasional Singapura mengungkapkan Negeri Singa tersebut itu sedang melakukan pengembangan reklamasi di Pulau Tekong yang menggunakan lebih sedikit pasir dibandingkan dengan reklamasi umumnya.

Pemerintah juga telah berusaha untuk mendiversifikasi sumber pasirnya untuk memastikan pasokan. Berdasarkan berita yang dipublikasi Bloomberg, respon pemerintah Singapura ini diluncurkan dalam rangka menjawab pertanyaan Menteri Perairan, Pertanahan dan Sumber Daya Alam Malaysia Xavier Jayakumar.

Menteri Perairan, Pertanahan dan Sumber Daya Alam Malaysia Xavier Jayakumar menuturkan larangan ekspor tidak akan mempengaruhi hubungan dengan Singapura karena ini tidak terkait dengan upaya reklamasi negara tersebut.  

"Ekspor pasir dari Malaysia memerlukan izin dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad," kata Jayakumar, Kamis (04/07/2019).

Pasir adalah kunci sumber daya alam bagi negara tetangga Singapura untuk melakukan reklamasi sebagai rencana memitigasi dampak dari perubahan iklim. 

Hampir sepertiga wilayah Singapura berada sekitar lima meter di bawah permukaan air laut. Sebagai catatan, eksportir pasir ke Singapura a.l. Indonesia dan Kamboja yang telah membatasi pengiriman pasir untuk mencegah kerusakan alam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper