Bisnis.com, JAKARTA – Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pidato menanggapi hasil sidang putusan Mahkamah Konstitusi mengenai sengketa Pemilihan Presiden 2019.
Jokowi menegaskan putusan MK yang menolak gugatan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersifat final.
Dengan menggunakan baju berwarna putih, Jokowi dan Ma'ruf menyampaikan pidato di depan Pesawat Kepresidenan di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta.
Jokowi mengatakan proses Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif yang dilalui dalam 10 bulan terakhir telah menjadi pembelajaran dan pendewasaan dalam demokrasi Indonesia.
"Rakyat sudah berbicara, rakyat sudah berkehendak, suara rakyat sudah didengar, rakyat sudah memutuskan dan telah diteguhkan oleh jalur konstitusi dalam jalan bangsa yang beradab dan berbudaya," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan Indonesia telah melalui tahapan pendaftaran, kampanye, pencoblosan, penghitungan suara, penetapan hasil rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum, pengawasan oleh Badan Pengawas Pemilu serta penyelesaian sengketa pilpres di Mahkamah Agung dan di Mahkamah Konstitusi.
Hormati Kebesaran Jiwa Prabowo
Joko Widodo meyakini kebesaran hati dan kenegarawanan dua orang yang menjadi rival politiknya dalam Pemilihan Presiden 2019, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Saya meyakini kebesaran hati dan kenegarawanan dari sahabat baik saya, Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Uno. Beliau berdua memiliki visi yang sama dalam membangun Indonesia ke depan, Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih maju adil sejahtera," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kita harus saling menghargai dan menghormati walaupun memiliki pilihan politik yang berbeda. Kendati memiliki pilihan politik yang berbeda pada saat Pemilihan Presiden 2019, Jokowi menyatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden terpilih adalah Presiden dan Wakil Presiden bagi seluruh anak bangsa dan rakyat Indonesia.
"Saya yakin semangat kita sama yaitu Indonesia yang bersatu untuk membangun Indonesia yang maju yang mampu bersanding dengan negara-negara besar lainnya, membangun Indonesia yang menang menghadapi kompetisi global yang ketat dan membangun situasi yang unggul yang membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan tidak lagi kode 01 dan 02 melainkan "persatuan Indonesia". "Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu kembali bersama-sama membangun Indonesia, bersama-sama memajukan negara Indonesia, tanah air kita tercinta. Tidak ada lagi 01 dan 02, yang ada hanyalah persatuan Indonesia," lanjut Jokowi