Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat diminta tidak perlu membesar-besarkan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berkunjung ke kediaman Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Senin (3/6/2019) lalu.
Permintaan itu disampaikan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade. Menurutnya, ada alasan mengapa Prabowo mengungkit persoalan politik kala berkunjung ke Cikeas untuk berbelasungkawa atas wafatnya istri SBY, Kristiani Herawati (Ani Yudhoyono).
“Beliau itu kan spontan ditanya oleh teman-teman media apa kenangan beliau. Menyampaikan hal-hal yang baik, Bu Ani soal bagaiman Bu Ani sebagai istri prajurit yang baik, ibu negara yang luar biasa begitu,” ujar Andre kepada wartawan, Selasa (4/6/2019).
Dari sekian banyak kenangan Prabowo bersama Ani Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra itu disebut mengingat pilihan Ani Yudhoyono pada pemilu presiden 2014 dan 2019. Karena itu, pilihan politik Ani Yudhoyono tersebut diungkap Prabowo dalam konferensi pers pascaberkunjung ke Cikeas.
Andre menyebut, Prabowo mungkin merasa senang karena dipilih Ani Yudhoyono dalam dua pilpres terakhir. Karena itu, dia menyampaikan hal tersebut tanpa bermaksud mempolitisasi kesedihan Keluarga SBY setelah Ani Yudhoyono meninggal.
“Mungkin Pak Prabowo merasa bangga, senang, Bu Ani memilih beliau. Jadi hal tanpa bermaksud mempolitisasi. Saya rasa hal ini nggak perlu digembar-gemborkan, ini spontanitas biasa,” ujarnya.
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Andre menolak untuk berkomentar mengenai ketidaknyamanan SBY karena ucapan Prabowo soal pilihan politik mendiang istrinya. Dia menekankan bahwa BPN tak ingin membesar-besarkan pernyataan Prabowo ini.
“Pak Prabowo tidak ada maksud mempolitisasi. Kami meminta tidak usah digembor-gemborkan, dibesar-besarkan,” tuturnya.