Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diancam Bom, 2 Jet Tempur Kawal Penerbangan Scoot Rute Cebu-Singapura

Dua jet tempur dikerahkan untuk mengawal penerbangan Scoot rute Cebu-Singapura setelah pesawat tersebut menerima ancaman bom
Pesawat Singapore Airlines terbang melewati pesawat Scoot di Singapore Airshow, Changi Exhibition Center, Singapura pada Februari 2016./Reuters-Edgar Su
Pesawat Singapore Airlines terbang melewati pesawat Scoot di Singapore Airshow, Changi Exhibition Center, Singapura pada Februari 2016./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Dua pesawat tempur milik Pasukan Angkatan Udara Singapura (RSAF) dikerahkan untuk mengawal salah satu penerbangan maskapai Scoot dengan rute Cebu, Filipina menuju Singapura.

Pengawalan yang dilakukan pada Minggu (2/6/2019) tersebut dilakukan setelah muncul ancaman bom dalam penerbangan tersebut.

Lewat sebuah unggahan di akun Facebook resminya, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen membagikan informasi bahwa dua jet tempur jenis F-15SGs dikirim untuk mengiringi penerbangan pesawat tersebut.

"Ancaman bom tersebut ternyata palsu," kata Ng seperti dikutip Channel News Asia, Senin (3/6/2019).

Pernyataan Ng dibenarkan oleh kepolisian Singapura. Dalam sebuah pernyataan resmi, otoritas keamanan mengatakan pihaknya menerima laporan soal ancaman keselamatan pada penerbangan bernomor TR385 milik Scoot. Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Singapura pada Minggu sore.

Meski dihantui ancaman bom, kepolisian memastikan semua awak dan penumpang penerbangan tersebut telah tiba dengan selamat. Mereka juga menambahkan bahwa seorang lelaki berusia 13 tahun, yang diduga membuat ancaman bom tersebut saat ini tengah menjalani penyelidikan polisi.

Seorang juru bicara untuk Scoot mengatakan bahwa pesawat telqh tiba di Bandara Changi pukul 16.49 waktu setempat. Ia mengatakan ancaman keamanan tersebut "kemudian diidentifikasi sebagai suatu tipuan."

"Semua 144 penumpang dan enam kru turun secara normal. Mereka lalu menjalani pemeriksaan keamanan saat tiba. Scoot akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam penyelidikan ini," sambungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper