Bisnis.com, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengklaim akan memenangi kontestasi Pemilu Legislatif 2019 dan berhak atas kursi Ketua DPR RI periode 2019-2024, berdasarkan data quick count dan kombinasi real count KPU ditambah C1 internal PDIP.
Berdasarkan UU no 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3), Hasto percaya diri PDIP berpotensi meraih kursi pimpinan DPR RI lewat potensi perolehan 133 kursi, ditemani Golkar (82 kursi) Gerindra (80 kursi) PKB (59 kursi) dan NasDem (56 kursi).
"Dengan demikian, saya ucapkan terima kasih bahwa rakyat Indonesia telah memberikan kepercayaan kepada PDIP untuk menjadi kekuatan penuh dari Pemerintahan pak Jokowi yang kedua," ungkap Hasto di Kantor DPP PDIP, Rabu (8/5/2019).
Tetapi, Hasto masih belum mau mengungkap sosok kader PDIP yang berpotensi menduduki jabatan tersebut, apabila partai yang identik dengan warna merah dan simbol banteng ini benar-benar memenangi Pileg 2019.
"Soal kandidat tentu tidak elok kalau kita bahas sekarang. Tapi tentu PDIP akan mencalonkan yang terbaik, yang punya pengalaman panjang tidak hanya di partai, tapi juga di legislatif dan pengalaman lainnya," jelasnya.
"Mengingat posisi Ketua DPR itu sangat strategis dan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, pemahaman terhadap legislasi yang sangat baik, dan bisa menjadi mitra sangat baik bagi kepemimpinan pak Jokowi ke depan," tambahnya.
Hasto hanya tersirat mengungkap bahwa Puan Maharani, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang sekaligus putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, berhasil mendapatkan perolehan fantastis lebih dari 420.000 suara di Dapil Jawa Tengah V.
Selain itu, Hasto menjelaskan PDIP selalu mendorong kesetaraan gender dan status sosial antar kadernya. Sehingga, dimungkinkan PDIP membuat 'sejarah baru' dengan menempatkan kader wanita pertama menjabat Ketua DPR RI.
Melihat potensi ini, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat bahwa arah PDIP membranding Puan, memang sudah terendus dengan manuver menempatkannya di lumbung suara PDIP.
"Arahnya ke Puan. Kemungkinan besar memang Puan lah yang dipersiapkan untuk menjadi Ketua DPR," ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini kepada Bisnis.
Tetapi, Ujang yang juga pernah menjabat staf khusus Ketua DPR RI ini berpendapat, Puan harus mampu terlebih dahulu membuktikan kapasitas dirinya, dan menunjukkan kemampuannya melampaui legislator lain, selain prestasi dari hasil elektoral atau perolehan suaranya.
"Pengalaman menjadi sangat penting bagi seorang pimpinan DPR. Selain itu, juga harus mampu diterima oleh seluruh fraksi-fraksi di DPR," jelas Ujang.
"Lalu, juga harus pandai berbicara. Karena Ketua DPR RI adalah jubirnya DPR. Jadi harus memiliki kemampuan pidato atau bicara yang mumpuni," tambahnya.