Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump secara dramatis meningkatkan tekanan pada China untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan mengumumkan akan menaikkan tarif impor atas produk China senilai US$200 miliar pekan ini dan menargetkan lebih cepat meraup ratusan miliar lainnya.
Pengumuman melalui akun Twitter itu menandai perubahan besar sikap Trump yang dinilai telah mencapai kemajuan yang baik dalam pembicaraan dagang dengan China. Sebelumnya dia memuji hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping.
Sikap Trump tesebut menunjukkan bahwa eskalasi perang dagang selama berbulan-bulan ini hampir pasti akan mengacaukan pasar keuangan yang selama in bereaksi secara sensitif terhadap perkembangan pembicaraan antara dua ekonomi terbesar dunia.
For 10 months, China has been paying Tariffs to the USA of 25% on 50 Billion Dollars of High Tech, and 10% on 200 Billion Dollars of other goods. These payments are partially responsible for our great economic results. The 10% will go up to 25% on Friday. 325 Billions Dollars....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 5, 2019
....of additional goods sent to us by China remain untaxed, but will be shortly, at a rate of 25%. The Tariffs paid to the USA have had little impact on product cost, mostly borne by China. The Trade Deal with China continues, but too slowly, as they attempt to renegotiate. No!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 5, 2019
Pengumuman Trump keluar menjelang putaran pembicaraan antara AS dan pejabat China di Washington yang dijadwalkan minggu ini. Smeentara itu, Pejabat Gedung Putih tidak mengetahui apakah cuitan itu akan mempengaruhi pembicaraan tersebut.
Delegasi China bisa saja memutuskan untuk tidak datang karena alasan perubahan sikap Trump.
Langkah Trump itu bertolak belakang dengan keputusannya pada bulan Februari untuk tidak menaikkan tarif impor dari 10persen menjadi 25 persen yang mencapai nilai US$200 miliar berkat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan.
Peningkatan tarif impor itu akan mulai berlaku pada Jumat pekan ini, kata Trump dalam cuitannya sebagaimana dikutip Reuters, Senin (6/5/2019).
Trump juga mengatakan akan menargetkan lagi pendapatan sebesarUS$325 miliar yang lebih cepat atas produk China dengan tarif 25 persen dengan alasan langkah itu tidak mengarah pada kenaikan harga bagi konsumen Amerika Serikat.
“Tarif yang dibayarkan ke AS berdampak kecil pada biaya produk yang sebagian besar ditanggung oleh China. Kesepakatan Perdagangan dengan China berjalan terlalu lambat. Mereka berusaha untuk menegosiasikan kembali. Tidak!” ujar Trump.
Tarif barang-barang China yang dibayarkan ke Amerika Serikat selama ini sebagian besar berasal dari perusahaan yang berbasis di AS.
Pengumuman tersebut menimbulkan keraguan akan bahwa China dan Amerika Serikat telah mendekati kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang telah memperlambat pertumbuhan global dan selain mengganggu pasar.
Wakil Perdana Menteri China Liu He akan melakukan perjalanan ke Washington untuk pembicaraan pekan ini setelah putaran pekan lalu di Beijing yang oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin disebut ‘produktif.’