Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan tidak ada upaya kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif, bahkan brutal. Ini menyangkal pernyataan tim Prabowo-Sandi.
Wiranto mengatakan bahwa jika itu benar terjadi, dia pasti akan tahu. Akan tetapi dia tidak menemukan itu terjadi di dalam pemerintahan.
“Saya sebagai Menko Polhukam pasti tahu. Dan saya masuk di dalamnya sebagai aktor,” katanya di kantornya, Senin (6/5/2019).
Wiranto menjelaskan bahwa kecurangan pemilu tidak pernah mungkin terjadi, dilakukan, dan terpikir oleh pemerintah.
Setiap kali dia mengadakan pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dia selalu bertujuan untuk membantu pesta demokrasi ini.
“Yang kita bicarakan adalah bagaimana kita [pemerintah] bisa bantu mereka. Saya selalu tanya apa yang kurang, apa yang saya bisa bantu, bagaimana kekuarangan di daerah. Bukan konspirasi untuk melakukan kecurangan,” jelasya.
Wiranto mengakui bahwa pemilu ada kecurangan. Akan tetapi ada wadah untuk menyelesaikan itu, yakni melalui proses hukum.
“Kalau ada kecurangan ada Bawaslu. Kalau ada selisih suara, ada Mahkamah Konstitusi,” ucapnya.