Bisnis.com, JAKARTA — TKN Jokowi-Ma'ruf menganggap ungkapan politisi Partai Demokrat Andi Arief terkait 'Setan Gundul' di dalam kubu paslon 02, sebagai penjelasan kenapa capres Prabowo Subianto terus merasa gerah.
Garda Maharsi, Juru Bicara Milenial TKN Jokowi-Ma'ruf, menyayangkan hal tersebut. Sebab, apabila ungkapan Andi benar dan Prabowo lebih percaya Setan Gundul dibanding Partai koalisinya, maka Garda menganalogikan bahwa kubu Prabowo-Sandi sedang dibajak kru kapalnya sendiri.
"Sekian banyak tokoh BPN sudah mengendurkan tensi politik dengan menyampaikan ungkapan kesejukan. Tapi Prabowo seperti dipacu untuk terus garang bicara kecurangan-kecurangan oleh Setan Gundul ini," ujar pria yang sehari-harinya merupakan Kepala Posko Pemenangan Cemara TKN ini kepada Bisnis, Senin (6/5/2019).
Garda berpendapat, terlalu mempercayai para Setan Gundul tersebut justru akan membawa kerugian untuk nama baik Prabowo dan Partai Gerindra.
"Sebutkan 2 kata terkait Prabowo, pasti akan ada imaji yang berubah. Tahun 1998 dengar nama Prabowo imajinya ya kasus penculikan, lari ke Yordania. Medio 2008 imaji tentang Prabowo berubah drastis menjadi sosok Macan Asia dan pejuang kaum tani. Namun sekarang? Apa imaji rakyat terhadap Prabowo?" jelas Garda.
"Karena memang nama baik dan imej yang lama dibangun oleh Prabowo dan Gerindra sengaja dirusak oleh Setan Gundul itu. Yang senang ya, Setan Gundul itu sendiri. Yang rugi ya, Gerindra, sudah dibajak malah rela. Kelak Prabowo ditinggal barisan Setan Gundul toh Gerindra juga yang harus membangun nama Prabowo lagi sendirian," tambahnya.
Sebelumnya, polotisi Partai Demokrat dalam akun Twitter resminya, menyebut bahwa Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari perangkap 'Setan Gundul' yang memberi informasi sesat angka kemenangan 62 persen.
Bahkan, dalam cuitan beruntun tersebut, Andi menyebut sikap Partai Demokrat akan tegas keluar dari koalisi apabila Prabowo lebih mendengarkan Setan Gundul daripada rekan-rekan parpol koalisi.
Terlebih, apabila Prabowo benar-benar serius menggalang people power berbasis hoaks kemenangan 62 persen yang dipanas-panasi oleh Setan Gundul tersebut.
Berikut beberapa cuitan twitter Andi Arief soal setan gundul tersebut.
Gerakan rakyat itu hancur lebur karena setan gundul memberi info sesat 02 menang 62 persen. Tidak ada people power berbasis hoak.
— andi arief (@AndiArief__) May 6, 2019
Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yg tidak hianati rakyat.
— andi arief (@AndiArief__) May 6, 2019
Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen
— andi arief (@AndiArief__) May 6, 2019