Bisnis.com, JAKARTA — Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menyelesaikan ritual Buddha dan Brahmana yang rumit untuk bertransformasi secara simbolis menjadi dewa yang hidup.
Raja Vajiralongkorn yang berusia 66 tahun menjadi raja secara konstitusional setelah kematian ayahnya yang dihormati, Raja Bhumibol Adulyadej, pada Oktober 2016 setelah 70 tahun naik takhta.
Raja didampingi oleh Ratu Suthida, setelah pengumuman mengejutkan tiga hari sebelum penobatan bahwa raja yang bercerai tiga kali itu menikah untuk keempat kalinya.
Penobatannya, setelah masa berkabung untuk almarhum raja, terjadi di tengah ketidakpastian pemilu yang belum terselesaikan antara kepala junta militer dan 'front demokratik' yang berusaha mendorong tentara keluar dari politik.
Raja Vajiralongkorn duduk tegak di atas takhta tinggi, di atas ratu, anggota keluarga kerajaan, dan para imam Brahmana di dalam aula singgasana Istana Besar tempat dewa pelindung kerajaan Phra Siam Devadhiraj dikatakan tinggal.
"Saya akan memerintah dengan benar demi keuntungan kerajaan dan rakyat selamanya," kata raja dalam perintah kerajaan pertamanya seperti dikutip Reuters, Sabtu (4/5/2019).
Dia menyampaikan perintah sambil duduk di bawah payung sembilan tingkat dalam pakaian kerajaan lengkap, termasuk mahkota berujung emas dan berlian.
Ucapan setelah seorang raja dimahkotai secara tradisional berfungsi untuk menangkap inti dari pemerintahannya. Perintah raja mirip dengan yang dilakukan ayahnya 69 tahun yang lalu.
Raja Maha Vajiralongkorn juga memberikan Ratu Suthida, mantan pramugari Thai Airways dan kepala resimen pengawal pribadinya, gelar kerajaan penuhnya.