Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemilihan Umum tetap melanjutkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari luar negeri kendati pengawas pemilu luar negeri belum datang seluruhnya ke Tanah Air.
Sabtu (4/5/2019), KPU menggelar rapat pleno perdana rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional. Rekapitulasi diawali dari panitia pemilihan luar negeri (PPLN) yang telah menyelesaikan penghitungan suara.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan rekapitulasi di Jakarta idealnya diikuti oleh PPLN bersama dengan pengawas pemilu masing-masing. Karena itu, KPU masih menunggu informasi kedatangan panitia pengawas pemilu luar negeri dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Meski demikian, KPU tetap menggelar rekapitulasi, terutama dari PPLN yang tidak memiliki pengawas. Pasalnya, dari 130 PPLN yang dibentuk KPU, hanya 25 titik yang memiliki pengawas.
"PPLN kan tidak bisa terlalu lama di sini. Kan mereka ada tugas juga di sana," kata Arief di sela-sela rapat pleno di Jakarta, Sabtu.
Rekapitulasi dimulai dari PPLN Pyongyang, Korea Utara. Proses tersebut memakan waktu sekitar 2,5 jam karena para saksi dari peserta Pemilu 2019 kerap mengajukan interupsi.
KPU kemudian menskors rapat selama 1 jam untuk memberikan kesempatan rehat. Agenda rapat lanjutan adalah mendengarkan pemaparan penghitungan suara dari PPLN Tashkent.
Setelah Pyongyang dan Tashkent , PPLN yang dijadwalkan memaparkan penghitungan suara adalah Tunis, Karachi, Melbourne, Washington DC, Praha, Hanoi, Yangon, Rabat, New Delhi, Helsinki, Wina, dan Moskow.