Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novel Baswedan: Saya tak Terafiliasi Gerindra

Menurut Novel, isu tersebut merupakan tuduhan tanpa dasar sehingga dirinya harus bertanggung jawab untuk meluruskan isu tersebut.
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan melambaikan tangan saat menghadiri acara penyambutan dirinya kembali aktif bekerja di pelataran gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7).
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan melambaikan tangan saat menghadiri acara penyambutan dirinya kembali aktif bekerja di pelataran gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7).

Bisnis.com, JAKARTA - Penyidik senior KPK Novel Baswedan menegaskan tak terafiliasi partai politik manapun menyusul isu bergabungnya Novel dengan partai Gerindra.

Menurut Novel, isu tersebut merupakan tuduhan tanpa dasar sehingga dirinya harus bertanggung jawab untuk meluruskan isu tersebut.

"Saya kira tentu tuduhan itu tidak benar," kata Novel, Kamis (11/4/2019).

Novel mengaku pola kerja di KPK adalah saling mengontrol, mengawasi sehingga tidak ada satu bidang kerja yang membawahi pekerjaan lainnya. Masing-masing pekerjaan menurutnya dibagi di beberapa bidang direktorat dan lain-lain. 

Sehingga apabila ada tuduhan terkait mengendalikan ataupun mengakomodir suatu penanganan perkara untuk kepentingan politik maka bisa dinilai menghina KPK tidak berintegritas. 

"Saya kira tuduhan itu tidak benar dan pasti salah. Itu yang ingin saya tegaskan saya tidak punya kepentingan untuk mmbawa ke area politik manapun dan tentunya kita tidak boleh membiarkan ada orang yang terafiliasi partai politik di KPK," ujarnya.

Sebelumnya, penegasan Novel Baswedan tak terafiliasi parpol manapun disampaikan Juru Bicara KPK Febri Diansyah awal April lalu. Febri berharap agar semua pihak menempatkan KPK sebagai lembaga independen. Jangan sampai lembaga pimpinan Agus Rahardjo itu ditarik ke isu politik praktis.

"Novel juga sudah clear mengatakan bahwa informasi-informasi tersebut tidak benar," katanya, Senin (1/1/2019).

Febri mengatakan ada hal yang jauh lebih penting dibandingkan isu tersebut yaitu mengingat kembali bahwa pelaku penyiram air keras terhadap Novel belum ditemukan. Sudah 2 tahun menurutnya sejak kejadian kasus ini belum dituntaskan.

"Ini yang lebih penting diupayakan agar teror-teror terhadap penegak hukum tersebut tidak kemudian ditutupi oleh isu-isu yang tidak substansial," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper