Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Ibarat Balon

Kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi menolak untuk mengungkapkan hasil survei internal terkini paslon usungannya itu. Kendati demikian, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko mengakui terjadi dinamika di lapangan, dalam sepekan menjelang hari-H pencoblosan pemilihan presiden 2019.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima kunjungan tim Bisnis Indonesia, di Kantor Staf Presiden Jakarta, Jumat (6/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima kunjungan tim Bisnis Indonesia, di Kantor Staf Presiden Jakarta, Jumat (6/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi menolak untuk mengungkapkan hasil survei internal terkini paslon usungannya itu. Kendati demikian, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko mengakui terjadi dinamika di lapangan, dalam sepekan menjelang hari-H pencoblosan pemilihan presiden 2019.

"Ya namanya dinamika, jadi seperti balon. Kami bermain seperti balon. Begitu daerah kami diserang, kami juga menyerang di sana. Di sana juga kempes, daerah kami juga kempes. Tergantung pandai-pandai mengelola," ujar Moeldoko saat ditemui di Rumah Aspirasi, Jakarta pada Selasa (9/4/2019).

Kendati demikian, Moeldoko membantah bahwa selisih elektabilitas Jokowi dengan Prabowo semakin menipis, bahkan sampai di angka 5,5 persen seperti survei teranyar Voxpol Center.

"Enggak, 5 persen dari mana itu?" ujar Moeldoko.

Sebelumnya, kubu Jokowi selalu mengungkapkan berdasar survei internal, selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo berjarak sekitar 20 persen. Namun, sepekan menjelang hari-H pencoblosan, kubu Jokowi menolak berbicara selisih maupun angka.

Moeldoko membantah bahwa hal tersebut dikarenakan karena TKN mulai tidak percaya diri atau pede akan kemenangan Jokowi di pemilihan presiden 2019.

"Bukan enggak pede, tapi ada sesuatu yang terbuka, ada sesuatu yang perlu dirahasiakan. Karena itu berkaitan dengan strategi, kan begitu. Kalau semua terbuka, enggak menarik," ujar Moeldoko.

Kemarin, Direktur Kampanye BPN Sugiono menyampaikan, berdasarkan survei internal timnya, elektabilitas Prabowo mencapai angka 62 persen, sementara Jokowi hanya 38 persen.

Angka tersebut diklaim merupakan hasil survei terbaru pada pekan lalu yang melibatkan 1.440 responden dari berbagai latar belakang di 34 provinsi. Adapun metode yang digunakan dalam survei, kata dia, tak berbeda jauh dengan metode lembaga survei pada umumnya.

Kendati begitu, Sugiono tak menjelaskan secara detail berapa besar margin of error. Bahkan, survei juga tidak menunjukkan adanya swing voters maupun undecided voters.

Moeldoko mengatakan, sah-sah saja jika kubu 02 mengklaim elektabilitasnya lebih unggul. Namun, untuk saat ini kubunya tidak ingin ikut saling klaim.

"Nanti kan jadi subjektif. Kami tidak mau bicara subjektif," ujar dia.

Dia tetap optimistis bahwa 01 akan menang dengan berbagai strategi yang dimiliki kubu 01.

"Kami bekerja bukan asal-asalan, kami punya strategi, cara bekerja yang tertata dengan baik, dan kami juga bisa memonitor perkembangan day by day dan daerah per daerah. Kami punya tools-nya," ujar Moeldoko.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper