Bisnis.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berjanji akan rutin berkunjung ke wilayah Dayeuhkolot guna memastikan penanganan banjir di wilayah tersebut tuntas.
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan sudah dua kali dirinya berkunjung ke lokasi banjir sebagai bentuk kepedulian pemimpin pada warganya sekaligus menyerap aspirasi korban terkait penyelesaian banjir yang sudah berlangsung puluhan tahun di sana.
"Gaya saya sejak zaman wali kota, setiap ada hal begitu saya turun. Bukan buat berita tapi pejabat memang harus begitu. Minimal belum ada solusi, tenang mungkin ada pejabat bisa diajak curhat," katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (8/4/2019).
Bahwa di lapangan ditemukan warga yang curhat dengan kekesalan baginya hal tersebut bukan masalah dan harus tetap dilayani dan didengarkan. 'Mau nyalahin siapa? Adanya gubernur mungkin jadi gubernur yang disemprot. Bagi saya gak ada masalah, kenapa saya jadi gubernur karena saya ingin membereskan masalah itu," katanya.
Menurutnya saat ini pihaknya bersama pemerintah pusat terus bekerja menuntaskan persoalan banjir Citarum. Dia mengerti ada ekspektasi tinggi dari warga, namun urusan membangun infrastruktur pengendali banjir bukanlah hal mudah.
"Apakah diapresiasi atau tidak itu mah urusan lain. Tapi bahwa kami bekerja, kalau selesainya diwaktu yang yak tepat harap maklum dimengerti karena membangun gak semudah itu," ujarnya.
Emil-sapaan akrabnya menegaskan keliru jika masih ada pihak yang menuding pemerintah tak serius mengatasi banjir di Bandung Selatan.
"Jangan menganggap kami gak bekerja. Saya akan melawan argumen yang mengatakan seolah dipersepsikan pemerintah gak bekerja. Kalau itu gak berfakta. Oke kalau tidak ada proyek yang dikerjakan. Kita gak ngeles hanya ingin mendudukan secara proporsional," paparnya.
Dia mengaku urusan banjir terjadi karena masih minimnya kolam retensi dan belum tuntasnya proyek Curug Jompong. Maka, pada tahun ini rencananya akan ada 7 danau kecil sedang direkayasa dan terowongan Curug Jompong selain mempersiapkan penanganan jangka pendek."Jangka pendeknya gimana, kita menyiapkan pompa, pengungsian.Termasuk jangka pendek saya akan menghibahkan 15 perahu," katanya.
Menurutnya saat berkunjung ke Dayeuhkolot akhir pekan kemarin dirinya berdialog dengan warga terkait bantuan pemerintah. Dialog berlangsung terbuka dan dijawab dirinya dengan tuntas.
"Makanannya kenapa hanya ke pengungsian? Kata siapa berarti saya bilang anda tak bertanya ke Pak RW. Karena pemerintahan itu berjenjang, dari Provinsi lewat BPBD sudah membantu ke Kabupaten, dari kabupaten ke kepala desa, terus ke RW. Jadi dia yang bertanya itu yang tidak ngobrol ke RW padahal ada bantuan untuk mereka yang tidak di pengungsian. Karena tidak komunikasi dianggap tidak ada. Sebetulnya hanya itu saja. Saya mah orangnya ilmiah ada yang tanya saya jawab," tuntasnya.