Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat diperkirakan bakal melabeli Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris asing.
Informasi ini diungkap oleh sejumlah pejabat AS kepada Reuters dan jika terwujud, akan menandai pertama kalinya Washington menyebut pasukan militer negara lain sebagai teroris.
Para pejabat yang enggan disebut namanya tersebut mengungkapkan keputusan ini rencananya akan diumumkan paling cepat pada Senin (8/4/2019) oleh Departemen Luar Negeri AS. Kritikus menilai langkah tersebut dapat membuka peluang pemberian label serupa kepada militer dan intelijen AS oleh negara lain.
Departemen Luar Negeri AS belum memberi tanggapan resmi terkait kabar ini. Namun Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo selama ini dikenal sebagai sosok yang keras yang selalu mengadvokasi kebijakan Presiden Donald Trump terhadap Iran.
Amerika Serikat telah membuat daftar hitam puluhan entitas dan individu yang berafiliasi dengan IRGC, namun untuk organisasi elit itu secara keseluruhan, Washington belum mengeluarkan sanksi tegas.
Departemen Keuangan AS pernah menetapkan Pasukan Quds, salah satu unit IRGC yang bertanggung jawab atas operasi di luar negeri sebagai, sebagai organisasi teroris pada 2007 karena dinilai mendukung aksi terorisme. Washington mendeskripsikan unit ini sebagai "perpanjangan Iran untuk melaksanakan kebijakan yang mendukung kelompok teroris dan pemberontak."
Senator dari Partai Republik Ben Sasse mengatakan penetapan itu akan menjadi langkah penting dalam kampanye tekanan maksimum Amerika melawan Teheran. Di lain pihak, mantan Wakil Menteri Luar Negeri dan pemimpin negosiator Iran, Wendy Sherman, label tersebut akan memiliki implikasi bagi pasukan AS.
Didirikan setelah Revolusi Islam 1979 untuk melindungi sistem pemerintahan ulama Syiah, IRGC adalah organisasi keamanan paling kuat di Iran. Ia memiliki kendali atas sektor-sektor besar ekonomi Iran dan memiliki pengaruh besar dalam sistem politiknya.
IRGC bertanggung jawab atas rudal balistik dan program nuklir Iran. Teheran telah memperingatkan bahwa ia memiliki rudal dengan jangkauan hingga 2.000 km dan mampu menjangkau pangkalan militer Israel dan AS di kawasan tersebut.
IRGC diperkirakan memiliki 125.000 pasukan yang mencakup angkatan darat, angkatan laut, dan udara. Pasukan elit ini pun menjalankan perintah langsung dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
