Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampanye di Garut, Ma'ruf Amin Bilang Keturunan Sunda Silsilah Prabu Siliwangi

Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, mengatakan bahwa sebelumnya ada orang Sunda jadi wakil presiden dan pada saat ini ada lagi orang Sunda yang tampil sebagai cawapres.
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin tiba di lokasi Debat Capres IV bersama istrinya Wury Estu Handayani di Shangri-La Hotel, Sabtu (30/3/2019) sekitar pukul 19.10 WIB. JIBI/Bisnis/Aziz Rahardyan
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin tiba di lokasi Debat Capres IV bersama istrinya Wury Estu Handayani di Shangri-La Hotel, Sabtu (30/3/2019) sekitar pukul 19.10 WIB. JIBI/Bisnis/Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA - Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, mengatakan bahwa sebelumnya ada orang Sunda jadi wakil presiden dan pada saat ini ada lagi orang Sunda yang tampil sebagai cawapres.

"Saya memiliki darah Sunda dari Sumedang. Kalau diurutkan silsilahnya, saya masih ada garis keturunan dari Prabu Siliwangi," kata KH Ma'ruf Amin di hadapan masyarakat setempat pada kampanye terbuka di Lapangan Cihuni, Desa Cimaragas, Kecamatan Pengatikan, Garut Kamis (4/4/2019).

KH Ma'ruf Amin menyampaikan sambutannya dalam situasi hujan gerimis, tapi masa pendukungnya sudah menunggu selama sekitar dua jam tetap bertahan di lapangan, menggunakan payung atau menggunakan plastik vinil spanduk.

Menurut KH Ma'ruf Amin, sebelumnya, ada wakil presiden pada era Orde Baru yang berdarah Sunda, yakni Umar Wirahadikusuma.

"Sudah lama tidak ada pemimpin nasional berdarah Sunda. Saat ini, ada lagi orang Sunda jadi cawapres. Saya berdarah Sunda dan ulama, tampil sebagai cawapres," katanya.

Karena itu, Kiai Ma'ruf meminta masyarakat di Jawa Barat, untuk mendukungnya memenangkan pemilu presiden 2019, sehingga ada lagi orang Sunda menjadi pemimpin nasional.

"Apakah saudara-saudara mau mendukung saya memenangkan pemilu presiden?" tanya Kiai Ma'ruf.
"Mau ....," teriak massa secara lantang.
"Sungguh?" tanya Kiai Ma'ruf.
"Sungguh ....." .
"Janji?" tanya Kiai Abah lagi.
"Janji" .
"Alhamdulillah," katanya.

Kiai Ma'ruf kemudian mengatakan, "Marilah kita ngahiji di nomor hiji [bersatu di nomor satu]."

Menurut Kiai Ma'ruf kalau orang Sunda tidak mendukung orang Sunda menjadi pemimpin, itu keterlaluan. "Kabina-bina sia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper