Bisnis.com, JAKARTA - Akun twitter Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean @Ferdinand_Haean diretas, dengan menampilkan postingan kata-kata kasar serta gambar cabul.
Pantauan Bisnis.com pada akun tersebut Selasa (2/4/2019), postingan pukul 11.15 mengunggah foto perempuan sedang selfie mengenakan bikini dan disampingnya ada foto Prabowo dan Sugiono mengapit perempuan.
"Ga cuman kau aja lae yg bisa meretas!! Ini kelakuan bejat Waketum @Gerindra!," posting @Ferdinand_Haean.
Ga cuman kau aja lae yg bisa meretas!! Ini kelakuan bejat Waketum @Gerindra! pic.twitter.com/9OVWTbVO7b
— FERDINAND HUTAHAEAN (@Ferdinand_Haean) April 2, 2019
Tiga menit sebelumnya juga diunggah foto Waketum Gerindra Arief Poyuono berlatar tulisan China. Bahkan dalam salah satu postingan akun tersebut menampilan foto tidak senonoh. Akun itu juga membalas akun lain yang menunjukkan foto setengah telanjang sedang berada di bathup.
Peretasan akun ini juga dilakukan sehari sebelumnya. Kemarin pada pukul 19.46, akun yang sama memposting tulisan dengan menuding Gerindra dan Arief Poyuono ingin menghancurkan Indonesia.
"Partai @gerindra, Arief Poyuono @bumnbersatu pny agenda hancurkan Indonesia. Prtemuan Arief dgn keduanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta pd 21 Maret 2019. Mrka niat bkin rusuh di Indonesia. Barbara Kappel antek Uni Eropa penghancur sawit Indonesia," begitu postingan @Ferdinand_Haean.
Partai @gerindra, Arief Poyuono @bumnbersatu pny agenda hancurkan Indonesia.
— FERDINAND HUTAHAEAN (@Ferdinand_Haean) April 1, 2019
Prtemuan Arief dgn keduanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta pd 21 Maret 2019. Mrka niat bkin rusuh di Indonesia. Barbara Kappel antek Uni Eropa penghancur sawit Indonesia.https://t.co/En1nINVXBa https://t.co/VzRTlTJISz
Sementara itu, dalam akun twitter @FerdinandHutah2 memposting foto laporan terkait peretasan akun @Ferdinan_Haean. Beranda akun ini bertuliskan "Akun Pembasmi Pemimpin Bohong. Akun asli setelah @Ferdinand_Haean di hack kodok Bangsat"
Dalam foto yang diposting 2 April 2019 pukul 13.10, Ferdinand melaporkan peretas pada Selasa (2/4/2019) kepada polisi dengan perkara Mengakses Sistem Secara Tidak Sah (Illegal Access), Pornografi/Prostitusi Melalui Media Elektronik/Media Sosial, Kejahatan tentang Pornografi.
"Bari saja saya sudah melaporkan ke Bareskrim terkait peretasan akun Twitter saya, Email saya dan beredarnya foto palsu editan mesum tentang saya. Aku saya telah diakses secara ilegal. Kita tunggu prosesnya berjalan oleh pikah kepolisian. @DivHumas_Polri @CCICPolri," posting akun @FerdinandHutah2.
Bari saja saya sudah melaporkan ke Bareskrim terkait peretasan akun Twitter saya, Email saya dan beredarnya foto palsu editan mesum tentang saya. Aku saya telah diakses secara ilegal.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah2) April 2, 2019
Kita tunggu prosesnya berjalan oleh pihak kepolisian.@DivHumas_Polri @CCICPolri pic.twitter.com/ItwgzDNdAK