Bisnis.com, JAKARTA--Calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno menganjurkan pada tanggal 17 April saat pencoblosan, agar masyarakat menggunakan baju putih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Karena presiden sudah menganjurkan untuk pakai baju putih, daripada kita terkotak - kotak terpisah - pisah warna, jadi kita menganjurkan untuk pakai baju putih," kata Sandiaga usai acara nonton bareng debat capres di Rumah Siap Kerja di Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2019) malam.
Sebelumnya Capres Petahana Jokowi mengajak menggunakan baju putih saat kampanye di Aceh. Alasannya, putih adalah ciri khas peserta pilpres nomor urut 01 ini.
Jokowi sengaja memilih baju putih, bukan lainnya seperti jas karena semua masyarakat memilikinya. Selama kampanye di beberapa daerah dia pun terus mengenakannya.
Diimbau menggunakan baju putih untuk putihkan Indonesia. Serta sucikan hati, jangan melihat perbedaan pilihan, karena kita semua satu bangsa.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz mengatakan bahwa semua orang yang mengajak pasti punya alasan. Akan tetapi KPU berpegang pada regulasi.
“Yang sudah diatur adalah tidak boleh melakukan kampanye atau tidak boleh ada atribut di sekitar area TPS. Baik di dalam maupun sekitar,” katanya di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Oleh karena itu, Viryan menjelaskan bahwa apabila ada orang yang memakai pakaian dengan warna apapun, baginya hal biasa. Menjadi dilarang jika menggunakan atribut.
Mengenakan pakaian yang seragam juga bukan dianggap sebagai mobilisasi dan mencederai demokrasi.
“Kan kedua masing-masing peserta pemilu pendukungnya akan hadir di TPS dari pemilu ke pemilu itu baik-baik saja, tidak ada masalah,” jelasnya.
Sementara itu, terkait debat capres, menurut Sandiaga sudah sesuai ekspektasi.
"Pak Prabowo bisa menyampaikan perbedaan-perbedaan dan perbandingan-perbandingan kunci. Antara pak Prabowo dan saya yang ingin kita selesaikan di empat topik utama ini, terkait permasalahan masyarakat.
"Apa yang menjadi kerisauan kita, dan solusi-solusi kita, dan kita berharap debat ini bisa membantu pemilih memantapkan pilihannya," kata Sandiaga.
Sedangkan untuk pernyataan penutup, kedua capres sama bagusnya.
"Kita apresiasi Pak Jokowi menggunakan closing statement itu untuk memastikan persahabatan, dan Pak Prabowo juga menggunakan closing statement untuk meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa perbedaan pilihan politik itu wajar jangan sampai memecah belah bangsa ini," kata Sandiaga.
Dia juga mengajak dan masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan penuh kegembiraan.