Bisnis.com, NEW YORK - Pengakuan kedaulatan Israel atas dataran tinggi Golan oleh Presiden AS Donald Trump direspons Persatuan Bangsa Bangsa.
PBB pada Rabu (27/3/2019) menegaskan pendiriannya mengenai Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel. Pernyataan tersebut dilandasi resolusi Dewan Keamanan dan Sidang Majelis Umum PBB.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik Rosemary DiCarlo mengatakan dalam satu sidang Dewan Keamanan bahwa PBB akan melanjutkan pekerjaannya dengan landasan penghormatan penuh keutuhan wilayah dan kedaulatan Suriah.
DiCarlo, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (28/3/2019) pagi, telah menjelaskan pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk "mengakui kedaulatan Israel" atas Dataran Tinggi Golan akan mengakibatkan ketegangan lebih jauh di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan lain Wakil Tetap Suriah untuk PBB Dr. Bashar Al-Jaafari, Rabu, mengatakan soal tindakan agresif Israel.
"Saat kita bertemu guna membahas pengumuman tidak sah Trump berkaitan dengan Dataran Tinggi Golan, milik Suriah, pesawat penguasa pendudukan, Israel, melancarkan agresi ke Aleppo," ujar Al-Jaafari.
Baca Juga
Al-Jaafari menambahkan dalam sidang Dewan Keamanan PBB Suriah mengutuk pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai Dataran Tinggi Golan. Suriah menganggap tindakan sepihak itu dilakukan oleh satu pihak yang tak memiliki kapasitas politik, moral atau hukum untuk memutuskan nasib rakyat dunia atau membuang tanah yang menjadi bagian dan paket wilayah Suriah.
Wakil tetap Suriah itu juga mengatakan tindakan sepihak AS menegaskan bahwa Washington tidak lagi memberi kepentingan pada PBB. AS, lanjutnya, telah menarik persetujuan dan pengakuannya pada keabsahan internasional serta mengakhiri perannya sebagai penengah setiap proses perdamaian.