Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Hadiahkan Dataran Tinggi Golan ke Israel, Ini Sikap PBB

Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang "menghadiahkan" dataran tinggi Golan dinilai PBB akan semakin meningkatkan ketegasan di kawasan itu.
Presiden AS Donald Trump berada di sebelah Perdana Menteri Israel Benjamin dalam upacara penandatanganan proklamasi yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan di Ruang Penerimaan Diplomatik di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2019./Reuters
Presiden AS Donald Trump berada di sebelah Perdana Menteri Israel Benjamin dalam upacara penandatanganan proklamasi yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan di Ruang Penerimaan Diplomatik di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2019./Reuters

Bisnis.com, NEW YORK - Pengakuan kedaulatan Israel atas dataran tinggi Golan oleh Presiden AS Donald Trump direspons Persatuan Bangsa Bangsa.

PBB pada Rabu (27/3/2019) menegaskan pendiriannya mengenai Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel. Pernyataan tersebut dilandasi resolusi Dewan Keamanan dan Sidang Majelis Umum PBB.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik Rosemary DiCarlo mengatakan dalam satu sidang Dewan Keamanan bahwa PBB akan melanjutkan pekerjaannya dengan landasan penghormatan penuh keutuhan wilayah dan kedaulatan Suriah.

DiCarlo, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (28/3/2019) pagi, telah menjelaskan pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk "mengakui kedaulatan Israel" atas Dataran Tinggi Golan akan mengakibatkan ketegangan lebih jauh di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan lain Wakil Tetap Suriah untuk PBB Dr. Bashar Al-Jaafari, Rabu, mengatakan soal tindakan agresif Israel.

"Saat kita bertemu guna membahas pengumuman tidak sah Trump berkaitan dengan Dataran Tinggi Golan, milik Suriah, pesawat penguasa pendudukan, Israel, melancarkan agresi ke Aleppo," ujar Al-Jaafari.

Al-Jaafari menambahkan dalam sidang Dewan Keamanan PBB Suriah mengutuk pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai Dataran Tinggi Golan. Suriah menganggap tindakan sepihak itu dilakukan oleh satu pihak yang tak memiliki kapasitas politik, moral atau hukum untuk memutuskan nasib rakyat dunia atau membuang tanah yang menjadi bagian dan paket wilayah Suriah.

Wakil tetap Suriah itu juga mengatakan tindakan sepihak AS menegaskan bahwa Washington tidak lagi memberi kepentingan pada PBB. AS, lanjutnya, telah menarik persetujuan dan pengakuannya pada keabsahan internasional serta mengakhiri perannya sebagai penengah setiap proses perdamaian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/SANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper