Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangeran Charles, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris, Pertama Berkunjung ke Kuba

Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, tiba di Havana, Kuba pada Minggu (24/3/2019). Ini menjadi kunjungan pertama keluarga Kerajaan Inggris ke negara komunis tersebut, meski sekutu utamanya, Amerika Serikat, berusaha mengisolasi negara kepulauan itu.
Pangeran Charles dan Camilla/femalefirst.co.uk
Pangeran Charles dan Camilla/femalefirst.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, tiba di Havana, Kuba pada Minggu (24/3/2019). Ini menjadi kunjungan pertama keluarga Kerajaan Inggris ke negara komunis tersebut, meski sekutu utamanya, Amerika Serikat, berusaha mengisolasi negara kepulauan itu.

Mengutip Reuters, Senin (25/3/2019), tak lama setelah pesawat Royal Air Force tiba, pewaris takhta Kerajaan Inggris itu meletakkan karangan bunga di monumen pahlawan kemerdekaan, Jose Marti, di Alun-alun Revolusi Havana .

Dalam kunjungan bersejarah selama 3 hari tersebut, Pangeran Charles dijadwalkan akan makan malam dengan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel. Ini akan menjadi pertemuan kedua mereka dalam setahun sejak Presiden Kuba berusia 58 tahun itu mengunjungi sang pangeran pada November lalu di London.

Pangeran Charles juga dijadwalkan untuk melakukan tur ke distrik kolonial di Havana, mengunjungi komunitas dan proyek-proyek energi hijau, serta mengulas parade mobil-mobil antik Inggris.

Kunjungan kerajaan ini sejalan dengan normalisasi hubungan antara Barat dan Kuba yang terjadi 3 tahun setelah mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan awal bab baru untuk hubungan antara musuh-musuh lama Perang Dingin.

Namun demikian, sejak Donald Trump menjadi presiden, Amerika Serikat kembali ke strateginya yang sudah berjalan puluhan tahun, yakni menekan Kuba untuk berubah, termasuk memperketat embargo perdagangannya.

William LeoGrande, seorang profesor pemerintahan di American University, memandang bahwa kunjungan resmi oleh delegasi tingkat tinggi dari negara-negara besar semacam itu memberikan legitimasi kepada pemerintah Kuba dan menunjukkan peringatan implisit kepada Amerika Serikat bahwa tindakan bermusuhan terhadap Kuba dapat menimbulkan biaya diplomatik dengan sekutu penting.

Adapun kunjungan Pangeran Charles ke Kuba merupakan bagian dari turnya ke Karibia. Pemerintah Inggris telah meminta pasangan kerajaan itu untuk menambahkan Kuba daftar tur mereka dengan harapan dapat meningkatkan perdagangan dan ikatan budaya, serta pengaruh politik.

Peluang untuk melakukan bisnis di Kuba diperkirakan akan tumbuh ketika Kuba terus membuka perekonomiannya. Selain itu, Inggris tengah berupaya meningkatkan perdagangan dengan mitra alternatif sejak referendum untuk keluar dari Uni Eropa 3 tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper