Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato memuji keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan perekonomian setelah sempat diterpa krisis dua dekade lalu. Ia mengatakan prestasi Indonesia ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak negara-negara Pasifik.
"Negara berkembang seperti di kawasan 'Pasifik Biru' bisa belajar banyak dengan mengamati bagaimana Indonesia berhasil bangkit. Indonesia sukses mengembangkan perekonomian yang luas di bidang agrikultur, perikanan di tengah masyarakat dan ekonomi yang dinamis," kata Pato di acara Indonesia-South Pacific Forum (ISPF) di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Pato menilai perlunya negara Pasifik melihat perkembangan Indonesia tak terlepas dari pertalian kawasan tersebut dengan Nusantara. Di tengah masyarakat Indonesia yang beragam, terdapat sekelompok etnis yang memiliki persamaan budaya dengan mayoritas penduduk Pasifik, yakni etnis melanesia di Papua.
"Kita harus melihat ini sebagai ikatan persatuan antara negara-negara Pasifik dengan Indonesia. Dan kita harus menolak segala pergerakan yang bisa merusak persatuan itu," sambungnya.
Ia pun mengatakan pendekatan yang mengedepankan perdamaian dan rasa persahabatan diperlukan untuk menjamin hubungan Indonesia dan negara Pasifik menghasilkan keuntungan, baik dalam perekonomian maupun hal-hal strategis lainnya.
"Ahli dan analis internasional memprediksi Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia. Sebagai negara demokrasi yang stabil, Indonesia akan memberi pengaruh secara global, namun secara khusus pengaruh itu akan dirasakan Indo-Pasifik," timpalnya.
Indonesia dan Papua Nugini yang berbagi perbatasan darat di Pulau Papua kini memang giat menjalin kerja sama. ndonesia telah melakukan revitalisasi pada pos lintas batas negara (PLBN) Skow antara kedua negara. Kala melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, kedua negara juga membahas perluasan kerja sama di kawasan perbatasan.
Indonesia dan Papua Nugini pun menyepakati dimulainya negosiasi preferential trade agreement (PTA). Kesepakatan untuk memulai PTA ini merupakan salah satu hasil dari ISPF yang merupakan forum pertemuan pertama antara Indonesia dan negara Pasifik Selatan.